Ketika ditanya apakah Polandia siap mengirim pasukan ke Ukraina, Sikorski mengatakan: "Kita tidak boleh mengesampingkan kemungkinan ini. Kita biarkan Putin menebak niat kita."
Sebelumnya, Sikorski sendiri menyatakan bahwa kehadiran pasukan NATO di Ukraina adalah sesuatu yang "tidak terbayangkan".
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski. Foto: Reuters
Negara-negara anggota NATO telah berjanji untuk menyediakan uang dan senjata kepada sekutu mereka, Ukraina, selama diperlukan untuk membendung kekuatan Rusia yang semakin meningkat. Namun, mereka umumnya menolak kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina.
Pada awal Maret, Menteri Luar Negeri Polandia menyarankan bahwa membahas pasukan Barat di Ukraina dapat membantu memengaruhi Rusia.
Presiden Ceko Petr Pavel juga berpendapat bahwa Eropa tidak boleh membatasi kemampuannya untuk mendukung Ukraina. Ia menyerukan perluasan bentuk-bentuk dukungan, termasuk kemungkinan kehadiran militer asing di Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berulang kali menyebutkan gagasan untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Pada konferensi di Paris pada 26 Februari, ia menyarankan bahwa salah satu bidang di mana militer Barat dapat membantu adalah melatih tentara Ukraina di tanah Ukraina.
Pada tanggal 27 Mei, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengumumkan bahwa ia telah menandatangani dokumen yang mengizinkan para pelatih militer Prancis untuk segera mengunjungi pusat-pusat pelatihan Ukraina.
Rusia telah mendapatkan pijakan di Ukraina sejak serangan balasan Kyiv yang gagal pada musim panas 2023, dan situasinya tetap buntu karena keterlambatan Barat dalam memasok senjata dan amunisi.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
Sumber: https://www.congluan.vn/ngoai-truong-ba-lan-noi-khong-nen-loai-tru-viec-gui-quan-toi-ukraine-post297177.html






Komentar (0)