
Para anggota perkumpulan pemuda di komune Tu Ky, Hai Phong, membantu para lansia dalam menggunakan teknologi digital.
Di Hai Phong, menghilangkan hambatan teknologi bagi warga, termasuk lansia, telah diidentifikasi sebagai tugas utama dalam mengimplementasikan transformasi digital dari tingkat akar rumput. Menurut Departemen Sains dan Teknologi kota tersebut, hambatan terbesar bukan terletak pada peralatan atau infrastruktur, tetapi pada keengganan, kurangnya keterampilan, dan kebiasaan yang sudah mengakar dalam menggunakan teknologi di antara sebagian populasi lansia. Oleh karena itu, pendekatan yang dipilih adalah pendekatan langsung, dimulai dengan kebutuhan yang paling praktis.
Pada pertengahan November 2025, di distrik Nhi Chieu, lebih dari 200 peserta pelatihan, yang sebagian besar berusia di atas 50 atau 60 tahun, mengikuti kursus pelatihan transformasi digital yang diselenggarakan bersama oleh Departemen Sains dan Teknologi. Isinya tidak terlalu teoritis, tetapi dimulai dengan operasi yang sangat mendasar: membuka ponsel pintar, menginstal dan menggunakan aplikasi "Smart Hai Phong", mengirimkan aplikasi di Portal Layanan Publik Nasional, dan mencari informasi kesehatan dan jaminan sosial. Para peserta pelatihan bahkan berkenalan dengan beberapa aplikasi kecerdasan buatan (AI) sederhana.
Ibu Nguyen Thi Thuong, 58 tahun, yang tinggal di kawasan perumahan Phu Thu 1, berbagi: "Sebelumnya, saya ragu-ragu setiap kali mendengar tentang prosedur administrasi, takut kehilangan dokumen atau harus melakukan banyak perjalanan. Sekarang, dengan panduan langkah demi langkah, saya menyadari bahwa hanya dengan beberapa ketukan di ponsel saya, saya dapat mengajukan permohonan secara online, yang cepat dan transparan." Dari yang awalnya tidak familiar dengan prosesnya, banyak lansia seperti Ibu Thuong secara bertahap membentuk kebiasaan menggunakan layanan publik online, tidak lagi sepenuhnya bergantung pada anak, cucu, atau pejabat setempat.
Sementara itu, di komune dan desa pegunungan Lao Cai, perjalanan untuk menghadirkan teknologi bagi para lansia juga terus berkembang dengan stabil. Model "Pusat Kebudayaan Digital" di desa Nghia Dung, komune Lam Giang, adalah contoh utamanya. Di sini, warga lansia dibantu dalam mengintegrasikan kartu asuransi kesehatan, menggunakan VNeID, menyatakan status sipil, mendaftarkan tempat tinggal, dan mengajukan permohonan layanan publik tingkat 3-4. Prosedur yang sebelumnya membutuhkan perjalanan puluhan kilometer kini diselesaikan langsung di desa, dengan dukungan langsung dari petugas dan relawan muda.
Ciri umum dari model-model ini adalah partisipasi aktif dari "inti digital" di masyarakat. Di Hai Phong, tim teknologi digital komunitas dikerahkan di desa-desa dan daerah pemukiman di 114 komune, kelurahan, dan zona khusus, dengan kekuatan inti berupa pejabat akar rumput, anggota serikat pemuda, dan anggota berbagai organisasi. Setiap anggota bertindak sebagai pembelajar dan mentor, dengan penekanan khusus pada dukungan bagi para lansia, kelompok yang membutuhkan waktu dan kesabaran paling banyak.
"Gerakan Literasi Digital" yang diluncurkan oleh Persatuan Wanita di semua tingkatan juga menunjukkan peran penting wanita paruh baya dan lanjut usia dalam menyebarkan keterampilan digital. Dalam kelas digital "Pendamping Teknologi", banyak wanita belajar untuk pertama kalinya cara menginstal aplikasi, mencari informasi, dan mengirimkan aplikasi daring. Model "Keluarga Digital" dan "Cabang Digital" tidak hanya membantu para lansia menjadi lebih percaya diri dengan teknologi tetapi juga menciptakan koneksi antar generasi dalam keluarga, karena anak dan cucu saling mendukung dan belajar bersama.
Pengalaman menunjukkan bahwa ketika lansia memiliki akses terhadap teknologi dengan cara yang tepat, transformasi digital bukan lagi konsep yang jauh. Sebaliknya, mereka menjadi pengguna teknologi yang berhati-hati dan bertanggung jawab, mengetahui cara memanfaatkan fasilitas digital untuk melayani kehidupan sehari-hari mereka: mulai dari perawatan kesehatan dan akses ke kebijakan kesejahteraan sosial hingga berpartisipasi dalam memberikan umpan balik dan saran kepada pemerintah daerah.
Transformasi digital hanya akan benar-benar berhasil jika semua warga negara dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaat. Penguasaan teknologi secara bertahap oleh para lansia tidak hanya berkontribusi mengurangi beban pada aparatur administrasi, tetapi juga menegaskan semangat pembelajaran sepanjang hayat dan adaptasi terhadap era digital. Ini adalah fondasi penting untuk membangun masyarakat digital yang manusiawi, inklusif, dan berkelanjutan.
Sumber: https://mst.gov.vn/nguoi-cao-tuoi-tu-ngai-cong-nghe-tro-thanh-chu-the-cua-chuyen-doi-so-197251213141933917.htm






Komentar (0)