Pengrajin Berjasa Dinh Cong Bon telah mendedikasikan ruangan khusus untuk melestarikan alat musik dan artefak budaya masyarakat H're seperti gong, drum, pot perunggu, keranjang, alat berburu, seruling... dengan lebih dari 100 alat musik dan artefak.
Pengrajin berjasa Dinh Cong Bon mengumpulkan lebih dari 100 alat musik dan artefak tradisional masyarakat H're. Foto: NGUYEN TRANG
Sejak zaman dahulu, dalam perayaan adat, masyarakat H're sering menggunakan lagu, tarian, gong, simbal, dan alat musik untuk menyampaikan emosi dan semangat masyarakat H're. Sebagai seorang H're, Pak Bon sangat memahami alat musik dan budaya tradisional masyarakat di sini. "Karena perubahan zaman, kondisi kehidupan, dan perkembangan zaman, beberapa alat musik tradisional perlahan-lahan menghilang dari kehidupan spiritual masyarakat H're di sini," ujarnya.
Sejak 2012, Bapak Bon telah menjelajahi seluruh wilayah di Distrik Son Ha untuk meneliti dan merestorasi alat musik sukunya, tetapi jumlah alat musik di antara masyarakat masih sangat sedikit. "Orang-orang yang menyimpan alat musik ini biasanya adalah orang tua, dan ketika mereka meninggal, tidak ada penerus. Saya khawatir jika saya tidak segera mengoleksinya, keturunan saya tidak akan tahu apa pun tentang identitas budaya suku H're," ujar Bapak Bon.
Alat musik masyarakat H're sangat beragam dan kaya, terbuat dari bahan-bahan pegunungan dan hutan seperti bambu, labu kering, dll., yang dekat dengan kehidupan masyarakat H're. Bapak Bon bercerita: "Dulu, orang-orang bekerja di ladang di pegunungan, sangat jauh dari desa mereka, dan seringkali harus tinggal di sana selama beberapa hari sebelum pulang. Di tempat kerja, mereka menemukan cara untuk menghibur diri dan memikirkan cara untuk membuat alat musik."
Orang dewasa dan lansia memotong tabung bambu untuk membuat chinh kala guna mengenang suara gong di rumah, sementara anak-anak penggembala kerbau memotong tabung buluh untuk membuat tabung buluh chinh. Mereka juga menggunakan cangkang labu kering dan tabung bambu untuk membuat instrumen seperti B'rooc, Krâu (Crâu),... Instrumen-instrumen ini hanya menggunakan bambu, rotan, atau bambu lurus melalui cangkang labu kering yang berongga. Instrumen ini memiliki 9 bilah, 2 senar, dan cangkang labu yang indah sekaligus berfungsi sebagai sandaran tangan...
Tuan Bon memainkan alat musik Ta Vo pemberian Seniman Rakyat Dinh Ngoc Su ketika ia mengetahui bahwa ia sedang mengoleksi. Foto: NGUYEN TRANG
Hanya sedikit orang yang melestarikan alat musik, dan bahkan lebih sedikit lagi yang tahu cara membuatnya. Pak Bon mengatakan bahwa di Son Ha terdapat seorang Pengrajin Rakyat Dinh Ngoc Su (komune Son Thuong), yang berjasa merestorasi alat musik Ta Vo. Pak Su diibaratkan sebagai orang H're yang "memeras tanah untuk menghasilkan musik".
Ta Vo adalah alat musik yang terlihat sederhana tetapi sangat sulit dibuat. Alat ini terbuat dari tanah liat, diremas, dan dibentuk seperti pinang. Pak Bon berkata: "Pak Su menggunakan tongkat tajam untuk melubangi bagian dalamnya, menambahkan 1 lubang untuk meniup, 1 lubang untuk ventilasi, 3 lubang untuk mengatur tinggi rendahnya suara, namun Ta Vo menghasilkan suara yang sangat jernih, bergema seperti suara hutan, suara aliran sungai. Saya beruntung menerima Ta Vo dari Pak Su ketika beliau mengetahui bahwa saya mengoleksi alat musik."
Untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional H're, Pak Bon secara rutin mengajarkan alat musik ke setiap dusun dan desa. Beliau mengundang para tetua yang mengetahui alat musik di desa untuk bergabung. Pada saat ini, penduduk desa berkumpul untuk mendengarkan para tetua memainkan gong, seruling, dan sebagainya. Pak Bon juga mengunjungi sekolah-sekolah di Distrik Son Ha untuk memamerkan alat musik tradisional.
Bapak Bon menyampaikan: "Saya berharap agar semua pihak berwenang di semua tingkatan dan organisasi sosial dapat bergandengan tangan untuk melestarikan alat musik tradisional agar tidak punah melalui pengumpulan dan pengajaran, sehingga dapat memajukan identitas budaya tradisional masyarakat H're."
NGUYEN TRANG
Sumber: https://www.sggp.org.vn/nguoi-nghe-nhan-cat-cong-suu-tam-nhac-cu-hre-post795272.html
Komentar (0)