Wanita terkejut mengetahui dirinya telah minum air limbah selama 5 tahun

(Dan Tri) - Baru-baru ini, seorang perempuan di Shanghai (Tiongkok) menemukan bahwa ia telah mengonsumsi air limbah dari alat pemurni air selama 5 tahun. Kesalahan pemasangan yang tampaknya sederhana membuat alat pemurni air tersebut berubah menjadi "dispenser air kotor".

Kejadian ini baru diketahui beberapa minggu lalu ketika Ibu Liu (Shanghai, Tiongkok) memutuskan untuk membeli alat uji kualitas air, yang umumnya dikenal sebagai "TDS meter" (total dissolve solids).

Hasilnya mengejutkannya: Air dari alat pemurni air memiliki kadar TDS 600 – dua kali lebih tinggi dari air keran biasa. Ini berarti air yang ia yakini telah dimurnikan ternyata lebih kotor daripada air yang tidak diolah.

Bingung dengan hasil yang tidak biasa, Ibu Liu memutuskan untuk memeriksa kembali sistem penyaringan air. Setelah membongkar mesin, ia menemukan bahwa pipa-pipa di bagian belakang terpasang terbalik.

Akibatnya, air murni dibuang langsung ke saluran pembuangan, sementara air limbah dari proses penyaringan dialirkan ke keran air minum setiap hari. Ini berarti selama 5 tahun terakhir, ia telah meminum air limbah tanpa menyadarinya.

Pemasang pemurni air menyambungkan pipa yang salah (Foto: Baidu).

Ibu Liu mengatakan bahwa dalam 6 bulan terakhir, ia mengalami gangguan menstruasi dan baru-baru ini, dokter mendiagnosisnya dengan tanda-tanda kerusakan hati ringan.

"Saya sangat khawatir. Air limbahnya mungkin mengandung berbagai macam bahan kimia dan bakteri berbahaya, dan saya tidak tahu seberapa besar dampaknya terhadap kesehatan saya," kata Ibu Liu.

Ibu Liu mengakui bahwa saat ini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa air limbah adalah penyebab masalah kesehatan yang dialaminya. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa frustrasinya terhadap cara perusahaan pemurni air menangani insiden tersebut.

Menurut South China Morning Post pada 25 Maret, setelah insiden tersebut dipublikasikan, seorang karyawan Xiaomi—produsen pemurni air—mengunjungi rumah Liu untuk memeriksa. Karyawan ini mengonfirmasi bahwa pemasangan pipa yang salah adalah penyebab insiden serius ini.

Liu mengatakan dia telah meminum "air limbah" selama lima tahun terakhir karena kesalahan ini (Foto ilustrasi: SCMP/Shutterstock).

Namun, perusahaan hanya menyelesaikan masalah tersebut dengan memasang kembali pipa dengan benar dan mengganti filter untuk Ibu Liu.

Tidak puas dengan jawaban ini, Ibu Liu kesal: "Alat ini tidak pernah berfungsi dengan baik bahkan sehari pun. Saya harus minum air limbah selama 5 tahun. Bagaimana Anda akan mengganti kerugian kesehatan saya?"

Selain itu, karyawan yang memasang alat pemurni air lima tahun lalu kini telah meninggalkan pekerjaannya, sehingga sulit untuk menentukan tanggung jawab individu.

Kejadian yang dialami Ibu Liu bukan satu-satunya. Pada tahun 2022, sebuah keluarga di Provinsi Zhejiang juga mengalami situasi serupa ketika pipa pemurni air dipasang secara tidak benar.

Akibatnya, bayi laki-laki yang baru lahir di keluarga tersebut meminum susu yang dicampur air limbah selama berbulan-bulan tanpa disadari siapa pun. Detail insiden tersebut tidak diungkapkan oleh media Tiongkok, dan tidak jelas apakah keluarga korban menerima kompensasi.

Kejadian semacam itu telah memicu perdebatan sengit di media sosial tentang tanggung jawab perusahaan dalam memastikan kualitas produk dan layanan.

Banyak konsumen di Tiongkok mulai memeriksa sendiri sistem penyaringan air mereka. Para ahli menyarankan agar pengguna secara berkala memeriksa dan merawat alat pemurni air mereka, terutama pipa yang terpasang, untuk menghindari risiko serupa.

Sumber: https://dantri.com.vn/doi-song/nguoi-phu-nu-soc-khi-biet-minh-uong-nham-nuoc-thai-suot-5-nam-20250326162952387.htm