Nguyen Filip terkejut dengan reaksi pemain Vietnam tersebut ketika dikritik. Foto: CAHN . |
Di Eropa, memberikan umpan balik dan bahkan saling berteriak di lapangan adalah hal yang sangat wajar. Saat bermain, semua orang berharap rekan satu timnya menyelesaikan tugas dengan baik, jadi jika perlu, mereka akan mengingatkan dengan keras. Namun di Vietnam, situasinya berbeda. Suatu kali saya pernah berteriak kepada rekan satu tim karena kesalahan posisi, beberapa dari mereka kesal dan bahkan membantah. Saya harus mengatakan langsung: 'Kalau kalian tidak mau memperbaiki diri, ya sudah. Tapi tolong selesaikan tanggung jawab kalian di lapangan.' Sering kali, mereka bahkan berpura-pura tidak mendengar atau mengerti apa yang saya katakan," ungkap Filip di sebuah saluran media Vietnam baru-baru ini.
Sang kiper juga mengakui bahwa tidak ada yang suka dikritik, termasuk dirinya. Namun, yang membedakannya adalah bagaimana ia menerima kritik tersebut. "Saya selalu meminta pelatih kiper untuk menunjukkan kesalahan saya, bahkan ketika ia mengatakan saya bermain bagus. Saya tetap bertanya: 'Apakah kamu yakin? Saya rasa saya bisa bermain lebih baik'. Bagi saya, setiap kesalahan adalah pelajaran. Sekalipun kami menang 1-0, saya tidak akan puas jika merasa belum melakukan tugas saya," tegas kiper berusia 33 tahun itu.
Yang lebih mengejutkan kiper CAHN ini adalah mentalitas aman dan rasa takut akan perubahan yang dimiliki sebagian besar pemain Vietnam. Ia dengan jujur berkomentar bahwa di Eropa, semua orang bermimpi bermain di luar negeri dan menjuarai turnamen besar. Namun di Vietnam, kebanyakan pemain hanya ingin bermain di liga domestik. Alasannya adalah karena di Vietnam, para pemain ini adalah bintang.
"Di Vietnam, para pemain memiliki segalanya. Mereka tidak perlu belajar bahasa baru, tidak perlu khawatir tentang integrasi. Terlebih lagi, mereka adalah bintang besar di sini, memiliki pendapatan yang sangat stabil, dan dikagumi banyak orang. Begitu mereka terbiasa menjadi bintang di negara ini, mereka tidak lagi memiliki motivasi untuk melangkah lebih jauh. Namun di luar negeri, tidak ada yang akan tahu siapa Anda," lanjutnya.
Namun, Filip tetap sangat menghormati para pemain Vietnam yang berpikiran progresif. Ia khususnya menyebut Tuan Hai, yang dianggap Filip sebagai pemain paling profesional di Vietnam. "Saya sangat menghormatinya. Dari klub hingga tim nasional, Tuan Hai selalu berusaha sebaik mungkin untuk belajar bahasa Inggris guna mempersiapkan perjalanannya ke luar negeri. Keinginannya untuk belajar sungguh mengagumkan," ujar Filip.
![]() |
Nguyen Filip berkomentar bahwa pemain Vietnam tidak suka dikritik dan tidak suka bermain di luar negeri. Foto: CAHN. |
Selain Tuan Hai, Filip juga menyebut Minh Phuc, pemain muda CAHN. Ia berkata: "Saat latihan, saya masih berteriak keras untuk mengingatkan. Banyak pemain tidak suka itu, tetapi Minh Phuc berbeda. Dia selalu mendengarkan, dan setelah latihan, dia datang untuk berterima kasih kepada saya karena telah memberi nasihat dan mendorongnya untuk berkembang. Sikap seperti itu membuat saya sangat senang."
Filip juga sangat mengapresiasi kiper Sy Huy, yang menunjukkan perkembangan pesat di V.League. Ia mengatakan bahwa Sy Huy selalu siap membantu rekan-rekan mudanya yang mendengarkan dan bersemangat untuk berkembang. "Saya yakin Sy Huy mampu menjadi kiper utama bagi 90% klub di V.League. Jika banyak pemain Vietnam memiliki aspirasi yang sama, sepak bola Vietnam akan berkembang pesat," tegas Filip.
"Sepak bola adalah permainan di mana semua orang bisa membuat kesalahan. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bereaksi terhadapnya. Ada orang yang acuh tak acuh terhadap kesalahan, seolah-olah itu bukan apa-apa. Saya berbeda. Saya selalu berusaha untuk tidak membuat kesalahan yang sama. Saya kesal ketika melihat orang lain membuat kesalahan lalu berkata: 'Sudahlah, tidak apa-apa'. Saya sering melihat itu terjadi di sini," kata Filip terus terang.
Ia juga memahami bahwa mengatakan hal-hal ini dapat memicu kritik. "Saya tahu beberapa orang tidak suka mendengar saya mengatakan itu. Tapi saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Apa yang saya sampaikan semata-mata berasal dari keinginan agar sepak bola Vietnam menjadi lebih baik," pungkas Filip.
Sumber: https://znews.vn/nguyen-filip-soc-vi-cach-phan-ung-cua-cau-thu-viet-nam-post1567031.html











Komentar (0)