Taman Energi Terbarukan Khavda India menghasilkan 1.000 MW listrik dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah pembangunan dimulai.
Taman Energi Terbarukan Khavda mencakup area seluas 538 kilometer persegi. Foto: AGEL
India akan segera mendapatkan salah satu pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia , yang akan mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik. Adani Green Energy Limited (AGEL) sedang membangun proyek ini di dekat lokasi pendaratan terpencil di India bagian barat. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya Khavda Renewable Energy Park di Gujarat diperkirakan akan melebihi 30.000 MW (30 GW). Pada tahap pertama, perusahaan telah menghasilkan total 1.000 MW tenaga surya di Khavda. Pembangunan pembangkit listrik ini akan selesai dalam lima tahun ke depan, dengan seluruh fasilitas dijadwalkan beroperasi pada tahun 2029, menurut Interesting Engineering .
Taman energi ini akan mencakup lahan seluas 538 kilometer persegi, lima kali luas Paris. AGEL memperkirakan proyek ini akan menciptakan 15.200 lapangan kerja dan membantu India mencapai targetnya untuk menghasilkan 40% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2030.
Kawasan ini memiliki radiasi matahari tinggi sekitar 2.060 kWh/m² dan merupakan salah satu sumber daya angin terkaya di India, dengan kecepatan angin 8 m/s. Teknologi mutakhir, termasuk generator turbin angin darat terbesar di India dengan kapasitas 5,2 MW, akan dipasang di pembangkit listrik ini untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Pembangkit listrik tenaga surya ini akan menggunakan modul surya bifacial, yang menghasilkan listrik dari kedua sisi modul. Fasilitas ini juga akan menggunakan sistem pelacakan sumbu tunggal horizontal, yang akan membantu menyelaraskan susunan panel surya untuk menangkap lebih banyak energi.
AGEL telah menyalurkan listrik sebesar 1.000 MW dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah peletakan batu pertama di Khavda, termasuk pemasangan 2,4 juta modul surya. Pembangkit listrik ini juga menggunakan platform Pusat Kendali Jaringan Energi (ENOC) canggih milik Adani, yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk memungkinkan kontrol dan pemantauan pembangkit secara otomatis dan real-time. AEGL berencana untuk menggunakan robot pembersih tanpa air di seluruh fasilitas untuk mengatasi penumpukan debu pada panel, meningkatkan daya keluaran, dan menghemat air di wilayah kering tersebut.
Proyek energi terbarukan yang ambisius ini bertujuan untuk menghasilkan 81 miliar unit listrik bersih, menyediakan listrik terbarukan bagi sekitar 16,1 juta rumah tangga. Selain itu, inisiatif ini akan membantu memerangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi CO2 sebesar 58 juta ton, setara dengan penyerapan karbon oleh 2.761 juta pohon. Pengurangan emisi ini setara dengan pengurangan pembakaran batu bara sebanyak 60.300 ton, yang menunjukkan dampak proyek ini terhadap pengurangan gas rumah kaca global.
AGEL telah menguji coba beberapa teknologi canggih di Khavda untuk membantu pembangkit listrik ini bertahan lebih lama. Misalnya, teknologi Adani Infra menggunakan kolom batu bawah tanah untuk memperkuat tanah. Teknologi ini dikembangkan melalui kerja sama antara banyak lembaga penelitian dalam dan luar negeri. Struktur pemasangan modul surya dan peralatan distribusi daya dilapisi dengan material anti-korosi khusus.
An Khang (Menurut Teknik Menarik )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)