Liverpool baru saja meraih kemenangan penting 2-0 atas West Ham di pekan ke-13 Liga Premier, sebuah hasil yang signifikan, baik dari segi poin maupun semangat. Di tengah serangkaian pertandingan yang kurang meyakinkan yang dilalui tim Merseyside, tiga poin penuh di momen krusial membantu pelatih Arne Slot dan timnya meredakan tekanan, sekaligus memperbaiki posisi mereka di klasemen secara signifikan. Tak hanya berhenti di situ, Liverpool juga membawa banyak sinyal positif dalam hal taktik.

Liverpool bersemangat dengan kemenangan 2-0 dan yakin akan mengamankan tiga poin lagi di Anfield.
Poin terpenting adalah keputusan berani Arne Slot untuk mencadangkan Mohamed Salah untuk pertama kalinya dalam 53 penampilan beruntun di Liga Primer. Keputusan ini menunjukkan bahwa pelatih asal Belanda tersebut siap melakukan perubahan drastis untuk merestrukturisasi gaya bermain Liverpool.
Penyesuaian ini membuahkan hasil yang nyata karena tim bermain lebih bebas, lebih cepat, dan lebih fleksibel. Gol pertama Alexander Isak di Liga Primer setelah 310 menit tanpa gol dan penyelesaian akhir Gakpo yang menentukan tidak hanya membantu Liverpool menang, tetapi juga membuka harapan untuk serangan yang lebih baik.
Menjelang putaran ke-14, baik Liverpool maupun Sunderland belum menunjukkan performa yang mengesankan. Dalam lima pertandingan terakhir, masing-masing tim hanya menang dua kali, sisanya seri atau kalah, menunjukkan kurangnya stabilitas di pertengahan musim. Namun, keunggulan kelas, keunggulan kandang, dan kualitas skuad membantu Liverpool mendapatkan peringkat yang jauh lebih tinggi.
Liverpool adalah juara Liga Primer Inggris saat ini dan memegang rekor sebagai tim tersukses di Inggris dengan 20 gelar. Hanya dalam lima tahun, mereka telah memenangkan gelar dua kali, yaitu pada musim 2019-2020 dan 2024-2025.
Di sisi lain, Sunderland telah memenangkan kejuaraan Inggris enam kali, tetapi belum pernah memenangkannya lagi sejak turnamen tersebut berganti nama menjadi Liga Premier. Selama bertahun-tahun, Sunderland terdegradasi ke liga-liga yang lebih rendah, dan musim lalu mereka harus melalui babak play-off yang menegangkan untuk memenangkan hak kembali ke Liga Premier.

Sunderland bertekad menciptakan kejutan meski harus bermain tandang di Anfield, tempat mereka kerap menghadapi kesulitan.
Dari segi kualitas skuad, Liverpool memiliki bintang-bintang kelas dunia seperti Salah, Van Dijk, dan Alisson, yang dapat mengubah permainan kapan saja. Sunderland tidak memiliki kedalaman atau kelas yang sama, yang menempatkan mereka pada posisi yang sangat tidak menguntungkan ketika menghadapi tim-tim kuat di grup teratas.
Sejarah konfrontasi juga sepenuhnya berpihak pada Liverpool. Dalam 5 pertemuan terakhir, tim tuan rumah Anfield menang 3 kali dan seri 2 kali. Lebih penting lagi, Sunderland belum pernah mengalahkan Liverpool di Anfield selama lebih dari 40 tahun, sejak 1 Oktober 1983. Dalam 10 kunjungan terakhir mereka ke "tanah suci" ini, Sunderland kalah 7 kali.
Dengan hasil yang tepat waktu, keuntungan bermain di kandang sendiri, dan kelas yang unggul, Liverpool diharapkan menang melawan Sunderland dan terus memperkuat posisi mereka dalam perlombaan kejuaraan musim ini.
Informasi kekuatan:
Liverpool : Hugo Ekitike, Jeremie Frimpong, Conor Bradley absen karena cedera.
Sunderland : Habib Diarra dan Aji Alese absen karena cedera.
Perkiraan susunan pemain:
Liverpool : Alison; Gomez, Konate, Van Dijk, Robertson; Jones, Gravenberch; Salah, Szoboszlai, Chiesa; Isak.
Sunderland : Roef; Mandava, Geertruida, Ballard, Mukiele, Hume; Fee, Sadiki, Xhaka, Traore; Isidor.
Prediksi: Liverpool 2-1 Sunderland.
Sumber: https://baoxaydung.vn/nhan-dinh-liverpool-va-sunderland-3:15-ngay-4-12-ngoai-hang-anh-2025-2026-192251202233450205.htm







Komentar (0)