Harga emas domestik
Fluktuasi harga emas domestik
Perkembangan harga emas dunia
Harga emas dunia melonjak tajam seiring melemahnya USD. Tercatat pada pukul 17.00 tanggal 26 November, Indeks Dolar AS, yang mengukur fluktuasi greenback terhadap 6 mata uang utama, berada di level 103,285 poin (turun 0,52%).
Logam mulia menguat minggu ini karena banyak investor memperkirakan Federal Reserve AS (FED) akan mengakhiri kenaikan suku bunga pada rapat bulan Desember. Sementara itu, risalah rapat FED bulan November yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa bank sentral akan menyesuaikan kebijakan suku bunga secara hati-hati.
Risiko terbesar terhadap emas adalah meningkatnya imbal hasil obligasi, yang akan memperkuat dolar AS, kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
"Emas terlihat terdukung dengan baik. Hanya dolar AS yang lebih kuat yang bisa mengubahnya," ujarnya kepada Kitco News.
Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities (bank investasi dan penyedia jasa keuangan Kanada), mengatakan bahwa siklus pemangkasan suku bunga The Fed yang dimulai lebih awal pada tahun 2024 merupakan pendorong utama kenaikan harga emas. Harga minyak yang lebih rendah juga dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi emas, jelasnya. Harga energi yang lebih rendah akan memberi The Fed ruang bernapas untuk melonggarkan tren pengetatannya saat ini.
Tiga belas analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News minggu ini. Tujuh pakar, atau 54%, memperkirakan harga akan lebih tinggi minggu depan. Dua analis, atau 15%, memperkirakan harga akan lebih rendah. Empat pakar, atau 31%, bersikap netral terhadap emas minggu depan.
Sementara itu, 672 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco. Seperti biasa, mayoritas pelaku pasar tetap optimis terhadap emas. Sebanyak 431 investor, atau 64 persen, memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sebanyak 156 investor lainnya, atau 23 persen, memprediksi harga yang lebih rendah. Sementara itu, 85 responden, atau 13 persen, bersikap netral terhadap prospek jangka pendek logam mulia ini.
Patut dicatat, meskipun banyak orang memiliki pandangan yang terlalu optimis terhadap emas, masih ada peringatan tentang risiko penurunan harga logam mulia secara tiba-tiba. Frank McGhee, kepala perdagangan logam mulia di Alliance Financial, mengatakan bahwa emas sedang overbought dan pasar salah menilai sejumlah faktor penting.
"Saya benar-benar tidak berharap reli ini akan bertahan lama. Saya tidak akan terkejut jika suatu hari emas tiba-tiba turun $50, $60 per ons. Emas sudah overbought," kata Tn. McGhee.
Selain itu, ia juga percaya bahwa pasar logam, bersama dengan pasar saham, salah menilai skenario pelonggaran FED.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)