Para astronom telah menggunakan Instrumen Spektroskopi Energi Gelap (DESI) untuk menemukan harta karun berupa lubang hitam paling langka di alam semesta.
Simulasi lubang hitam supermasif yang 'berurusan' dengan mangsanya, sebuah bintang
Lubang hitam lahir dari keruntuhan bintang-bintang masif dan menjadi dewasa dengan melahap gas, debu, bintang, dan lubang hitam lainnya.
Para astrofisikawan yakin bahwa semua galaksi besar, termasuk Bima Sakti kita, memiliki lubang hitam di pusatnya. Namun, mereka kesulitan menemukan bukti keberadaan lubang hitam yang lebih kecil, jenis yang ditemukan di dalam galaksi katai.
Lubang hitam saat ini terbagi menjadi dua jenis utama: yang pertama adalah lubang hitam bermassa bintang (dengan massa beberapa kali hingga beberapa puluh kali massa matahari), dan yang kedua adalah lubang hitam supermasif (dari beberapa juta kali hingga sekitar 40 miliar kali massa matahari).
Namun, bukti lubang hitam yang bertumbuh dari bintang menjadi supermasif masih jarang. Para astronom menyebut kelompok lubang hitam ini sebagai massa menengah, dengan massa antara 100 dan 100.000 kali massa Matahari.
Sementara para ilmuwan telah menemukan bukti 150 kandidat lubang hitam bermassa menengah, belum ada satu pun di antaranya yang dikonfirmasi secara resmi.
Mengungkap potret lubang hitam "raksasa lembut" di galaksi Bima Sakti
Para peneliti menggunakan DESI untuk mencari lubang hitam bermassa menengah, dan hasilnya menjanjikan, menurut laporan baru yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal .
Menggunakan DESI, para peneliti memindai 410.000 galaksi, menemukan 2.500 kandidat galaksi katai dan sekitar 300 kandidat lubang hitam paling langka di alam semesta.
Data tersebut akan membantu para astronom menyusun bagaimana lubang hitam tumbuh dari keadaan terkecilnya hingga menjadi lubang hitam supermasif, serta bagaimana mereka membentuk galaksi yang terbentuk di sekitarnya, kata penulis Ragadeepika Pucha, seorang astronom di Universitas Utah (AS).
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nhan-loai-vua-dao-trung-kho-bau-gom-300-ho-den-hiem-nhat-vu-tru-185250222111635032.htm






Komentar (0)