Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh baru-baru ini melakukan inspeksi terhadap bisnis-bisnis yang beroperasi di bidang transportasi pasien darurat untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dengan tujuan untuk segera mendeteksi dan memperbaiki pelanggaran serta menangani secara tegas setiap pelanggaran. Hingga saat ini, Dinas Kesehatan telah memberikan izin kepada 10 perusahaan untuk beroperasi di bidang ini, di mana 2 di antaranya telah ditutup.
Hasil inspeksi menunjukkan bahwa dari 8 fasilitas yang beroperasi, 6 di antaranya melakukan pelanggaran dan direkomendasikan untuk dikenakan sanksi administratif, sementara hanya 2 fasilitas yang mematuhi hukum dalam menyediakan layanan darurat dan dukungan transportasi pasien.
Pelanggaran yang dicatat oleh tim inspeksi meliputi: Tidak adanya area parkir sesuai laporan penilaian Departemen Kesehatan (pada saat pengajuan izin); Kegagalan untuk segera dan sepenuhnya mengisi kembali persediaan obat darurat di ambulans sebagaimana dipersyaratkan; Menambah atau mengganti kendaraan transportasi darurat tanpa penilaian terlebih dahulu terhadap kondisi keselamatan pasien; Menggunakan personel tanpa sertifikat praktik medis dan tanpa mendaftarkan praktik mereka ke Departemen Kesehatan; Kegagalan untuk menampilkan daftar harga layanan pemeriksaan dan perawatan medis di fasilitas tersebut secara publik, dan kegagalan untuk menyatakan biaya yang dikenakan sebagaimana dipersyaratkan oleh Departemen Kesehatan; Kegagalan untuk memelihara buku catatan untuk transportasi pasien dan pemantauan profesional kasus darurat dan transfer ke rumah sakit lain; Kegagalan untuk mengajukan sertifikat yang mengkonfirmasi isi iklan untuk layanan darurat, transportasi, dan dukungan pasien sebagaimana dipersyaratkan…
Dinas Kesehatan Kota Ho Chi Minh menemukan sejumlah pelanggaran setelah melakukan inspeksi terhadap bisnis-bisnis yang menyediakan jasa transportasi pasien.
Segera setelah inspeksi, Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan pertemuan dengan fasilitas-fasilitas di wilayah tersebut untuk mendengarkan dan memahami kekhawatiran serta aspirasi para pelaku usaha, dan pada saat yang sama meminta unit transportasi darurat swasta untuk memperbaiki praktik mereka, mematuhi peraturan perundang-undangan, dan memperkuat koordinasi dengan fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis di kota tersebut.
Melalui diskusi, ditemukan bahwa sebagian besar layanan medis darurat dan fasilitas pendukung transportasi pasien hanya memiliki kapasitas dan kondisi untuk menyediakan dukungan transportasi pasien umum. Hal ini terutama berlaku dengan adanya Undang-Undang baru tentang Pemeriksaan dan Pengobatan Medis yang mulai berlaku pada Januari 2024, yang akan mewajibkan fasilitas transportasi pasien darurat untuk memiliki staf yang bersertifikasi sebagai tenaga medis darurat pra-rumah sakit.
Dalam periode mendatang, Departemen Kesehatan akan terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk mendeteksi dan menangani layanan darurat dan dukungan transportasi pasien yang tidak sah, serta untuk memeriksa kepatuhan terhadap hukum, peraturan teknis, dan kondisi praktik fasilitas yang berlisensi.
Departemen Kesehatan mendesak fasilitas transportasi pasien darurat untuk terus meningkatkan kualitas layanan, mematuhi peraturan hukum, dan berkoordinasi erat dengan instansi terkait untuk berkontribusi dalam memastikan keselamatan masyarakat yang menggunakan layanan ini. Pada saat yang sama, jika masyarakat menemukan atau mencurigai layanan atau fasilitas transportasi pasien darurat tanpa izin yang menunjukkan tanda-tanda pelanggaran, mereka dapat segera menghubungi hotline Departemen Kesehatan atau melaporkannya melalui aplikasi "Kesehatan Online" sehingga Inspektorat Departemen Kesehatan dapat segera mendeteksi dan menangani pelanggaran secara tegas sesuai peraturan.
Sumber






Komentar (0)