Orang dengan pencernaan yang buruk
Bagi orang yang sering mengalami kembung, sakit perut, atau radang usus besar, mengonsumsi jambu biji, terutama jambu biji hijau, dapat membuat perut semakin tidak nyaman. Serat kasar dan tanin dalam jambu biji meningkatkan kontraksi usus, menyebabkan kembung, sembelit, atau kram. Makan saat perut kosong atau memakan bijinya dapat menyebabkan sistem pencernaan bekerja terlalu keras.

Tidak semua orang bisa mengonsumsi jambu biji dengan nyaman, sebab pada beberapa kasus, buah ini bisa menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan.
Jambu biji yang matang, lunak, dan tanpa biji adalah pilihan yang lebih baik jika Anda tetap ingin mendapatkan manfaat nutrisi dari buah ini. Orang dengan pencernaan yang lemah sebaiknya hanya mengonsumsinya dalam jumlah kecil, dan hindari makanan tinggi protein atau yang sulit dicerna. Ini akan mengurangi tekanan pada lambung dan membantunya berfungsi lebih stabil.
Orang dengan gagal ginjal
Penderita gagal ginjal perlu sangat berhati-hati saat mengonsumsi jambu biji karena buah ini mengandung kalium dan fosfor dalam jumlah yang cukup tinggi. Jika diserap terlalu banyak, kedua mineral ini akan menumpuk di dalam darah, menyebabkan aritmia jantung dan kelelahan.
Selain itu, serat tidak larut dalam jambu biji dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penderita gagal ginjal sebaiknya mengurangi frekuensi mengonsumsi jambu biji dan menghindarinya bersamaan dengan buah kaya kalium lainnya seperti pisang atau jeruk. Hal ini membantu mengurangi beban pada ginjal dan membantu mengendalikan penyakit dengan lebih baik.
Orang yang akan menjalani operasi
Selama periode pra-operasi, pasien harus membatasi makanan atau herba. Mengonsumsi banyak serat kasar tepat sebelum operasi dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman, sehingga pasien harus memprioritaskan makanan yang mudah dicerna untuk menghindari tekanan pada sistem pencernaan.

Penderita gagal ginjal perlu berhati-hati saat mengonsumsi jambu biji, sebab buah ini mengandung kalium dan fosfor yang cukup tinggi.
Setelah operasi, sistem pencernaan masih lemah, sehingga mengonsumsi jambu biji yang kaya serat dapat menyebabkan perut kembung dan kesulitan menyerap obat. Selama periode ini, Anda sebaiknya mengutamakan makanan yang lembut dan mudah dicerna untuk membantu tubuh pulih lebih baik. Setelah luka sembuh total, Anda dapat kembali mengonsumsi jambu biji dalam jumlah kecil untuk melengkapi vitamin C guna mendukung kekebalan tubuh.
Orang dengan diabetes
Jambu biji sering dianggap sebagai buah yang aman bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Namun, ketika jambu biji terlalu matang, kandungan gula alaminya meningkat dan dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang signifikan setelah makan. Jika dikonsumsi secara teratur, penderita diabetes akan kesulitan mengontrol kadar glukosa darahnya.
Jambu biji hijau mengandung banyak tanin, yang dapat menyebabkan sembelit atau gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya hanya mengonsumsi jambu biji matang, buang kulit dan bijinya, dan tidak mengonsumsinya lebih dari tiga kali seminggu. Mengonsumsi dalam jumlah sedang akan membantu menjaga gula darah tetap stabil sekaligus memenuhi kebutuhan vitamin C alami.

Pilih jambu biji yang matang, buang bijinya, dan kunyah hingga benar-benar halus untuk mengurangi beban pencernaan.
Meskipun jambu biji merupakan buah yang sehat, Anda tetap harus mengonsumsinya secukupnya dan memperhatikan cara penyajiannya. Pilih jambu biji yang matang, buang bijinya, dan kunyahlah hingga benar-benar matang untuk mengurangi beban pada sistem pencernaan. Ketika tubuh menunjukkan tanda-tanda kelainan, sebaiknya hentikan dan pantau konsumsinya agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau memengaruhi penyakit yang ada.
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nhom-nguoi-nen-can-nhac-viec-an-oi-de-tranh-khien-co-the-gap-rac-roi-khong-mong-muon-172251119150056042.htm






Komentar (0)