Apa saja pantangan sayuran hijau?
Ada beberapa makanan yang harus dihindari bila dikombinasikan dengan sayuran hijau untuk menghindari efek yang tidak diinginkan:
Susu: Susu mengandung kalsium, yang dapat mengurangi penyerapan zat besi dari brokoli. Jadi, jika Anda ingin mengoptimalkan penyerapan zat besi dari brokoli, sebaiknya hindari mengonsumsinya bersama susu.
Kacang yang mengandung fitat: Kacang seperti kacang buncis, kacang tanah, dan kenari memiliki kandungan fitat yang tinggi, suatu zat yang dapat mengurangi penyerapan mineral seperti zat besi dan seng dari sayuran hijau.

Sayuran hijau sering ditambahkan ke dalam beberapa menu makanan sehari-hari. Namun, tidak semua orang sebaiknya mengonsumsi sayuran ini.
Makanan tinggi oksalat: Makanan seperti tomat, seledri, dan bit tinggi oksalat, yang dapat menghambat penyerapan kalsium dari sayuran hijau.
Namun, menggabungkan makanan-makanan ini tidak sepenuhnya menghalangi penyerapan nutrisi dari brokoli, tetapi dapat mengurangi beberapa nutrisi yang dapat Anda serap. Jika Anda perlu mengoptimalkan penyerapan nutrisi dari brokoli, pertimbangkan kombinasi dan waktu makan yang tepat.
Orang dengan penyakit ini sebaiknya tidak makan sayuran hijau.
Orang dengan penyakit ginjal
Sayuran hijau memiliki konsentrasi kalium yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal sering mengalami kesulitan mengatur kadar kalium dalam tubuh, karena ginjal yang rusak tidak dapat membuang kalium seefektif biasanya. Mengonsumsi terlalu banyak sayuran hijau dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah.

Mengonsumsi terlalu banyak sayuran hijau dapat meningkatkan kadar kalium darah.
Tak hanya itu, sayuran hijau juga mengandung fosfor dalam jumlah tertentu. Mengonsumsi terlalu banyak sayuran hijau dapat membahayakan kesehatan penderita penyakit ginjal karena fosfor sulit dikeluarkan melalui ginjal ketika ginjal rusak.
Orang dengan tiroid
Penderita penyakit tiroid sebaiknya tidak mengonsumsi brokoli terlalu banyak karena dapat memengaruhi penyerapan yodium, sehingga menyebabkan masalah terkait fungsi tiroid. Brokoli secara khusus mengandung sejenis senyawa yang disebut goitrogen, yang dapat mengurangi kemampuan kelenjar tiroid untuk menyerap yodium, komponen penting untuk memproduksi hormon tiroid, seperti tiroksin dan triiodotironin.
Namun, tidak semua penderita penyakit tiroid bereaksi negatif terhadap goitrogen dari brokoli. Mengonsumsi brokoli secukupnya dan menggabungkannya dengan makanan kaya yodium, seperti ikan, udang, dan rumput laut, dapat membantu meminimalkan efek negatif goitrogen pada fungsi tiroid.
Orang dengan peradangan gastrointestinal
Brokoli mungkin mengandung senyawa sulforafan dan rafinosa, yang dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan produksi gas. Hal ini dapat meningkatkan rasa tidak nyaman dan risiko iritasi tukak lambung atau tukak duodenum.

Brokoli mungkin mengandung senyawa sulforafan dan rafinosa, yang dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan produksi gas.
Selain itu, beberapa sayuran hijau yang tinggi oksalat, seperti bayam, dapat membentuk kristal oksalat dalam tubuh.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal atau memperparah masalah kesehatan saluran kemih. Jika Anda ingin memasukkan sawi hijau ke dalam menu makanan Anda, cobalah satu jenis sawi hijau pada satu waktu dan lihat bagaimana reaksi tubuh Anda.
Wanita hamil
Brokoli mengandung senyawa goitrogen, seperti tiosianat dan glukosinolat. Zat-zat ini dapat memengaruhi fungsi tiroid ibu dan janin.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/rau-cai-xanh-ky-gi-nhung-nguoi-sau-khong-nen-an-cai-xanh-172251119210343511.htm






Komentar (0)