Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan bonus insentif sebesar 0,5 - 1,5 poin bagi siswa berprestasi yang berprestasi di tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan atau bekerja sama dengan departemen dan cabang yang diselenggarakan di tingkat provinsi untuk perlombaan yang diselenggarakan di tingkat nasional.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor Urut 10/2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas, telah mengubah kebijakan pemberian poin bonus bagi siswa yang mengikuti ujian masuk kelas 10 SMA Negeri.
Mulai tahun 2025, siswa provinsi yang berprestasi akan mendapat poin ekstra untuk masuk kelas 10.
Sehubungan dengan itu, di samping pokok-pokok kebijakan prioritas, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan bonus insentif sebesar 0,5 - 1,5 poin bagi siswa berprestasi yang berprestasi di tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan atau yang berkoordinasi dengan departemen dan cabang yang diselenggarakan di tingkat provinsi untuk perlombaan yang diselenggarakan di tingkat nasional.
Secara spesifik, pemenang hadiah pertama akan menerima 1,5 poin, pemenang hadiah kedua akan menerima 1 poin, dan pemenang hadiah ketiga akan menerima 0,5 poin. Poin insentif akan ditambahkan ke total nilai penerimaan yang dihitung berdasarkan skala 10 poin untuk setiap mata pelajaran dan ujian.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tidak memberikan poin tambahan bagi siswa yang memenangkan hadiah provinsi atau kota.
Kandidat diterima langsung di kelas 10
Selain itu, dalam surat edaran tersebut juga diatur mengenai kebijakan penerimaan langsung dan jalur prioritas penerimaan siswa baru kelas 10.
Kandidat yang memenuhi syarat untuk penerimaan langsung meliputi:
Siswa sekolah menengah berasrama untuk etnis minoritas; siswa dari etnis minoritas yang sangat kecil; siswa penyandang disabilitas.
Siswa sekolah menengah yang berprestasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan atau bekerja sama dengan kementerian dan lembaga setingkat kementerian pada tingkat nasional dalam perlombaan, ujian, dan kontes budaya, seni, olah raga; serta kompetisi penelitian ilmiah dan teknis.
Siswa sekolah menengah yang memenangkan hadiah dalam kompetisi internasional dipilih dan dicalonkan oleh Menteri Pendidikan dan Pelatihan.
3 kelompok mata pelajaran diberi poin prioritas
Poin prioritas ditambahkan ke total nilai penerimaan yang dihitung berdasarkan skala 10 poin untuk setiap mata pelajaran ujian. Kelompok 1: 2 poin ditambahkan; Kelompok 2: 1,5 poin ditambahkan; Kelompok 3: 1 poin ditambahkan.
Kelompok 1 meliputi: anak-anak martir; anak-anak penyandang cacat perang dengan kapasitas kerja 81% atau lebih; anak-anak prajurit sakit dengan kapasitas kerja 81% atau lebih; anak-anak orang yang diberikan "Sertifikat penerima manfaat polis untuk penyandang cacat perang yang kapasitas kerjanya berkurang 81% atau lebih"; anak-anak pejuang perlawanan yang terinfeksi bahan kimia beracun; anak-anak pejuang revolusi sebelum 1 Januari 1945; anak-anak pejuang revolusi sejak 1 Januari 1945 hingga pemberontakan Agustus 1945.
Kelompok 2: anak Pahlawan Angkatan Bersenjata, anak Pahlawan Buruh, anak ibu Vietnam yang heroik; anak penyandang cacat perang dengan kehilangan kemampuan kerja kurang dari 81%; anak prajurit yang sakit dengan kehilangan kemampuan kerja kurang dari 81%; anak orang yang diberi "Sertifikat penerima manfaat polis untuk penyandang cacat perang, di mana orang yang diberi Sertifikat penerima manfaat polis untuk penyandang cacat perang memiliki kehilangan kemampuan kerja kurang dari 81%.
Kelompok 3: orang-orang yang orangtuanya merupakan etnis minoritas; etnis minoritas; siswa di daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat sulit.
Ketua Komite Rakyat Provinsi bertanggung jawab untuk menyetujui rencana penerimaan siswa baru SMA, termasuk hal-hal dasar berikut: mata pelajaran; kuota dan lokasi penerimaan siswa baru; metode penerimaan siswa baru; kebijakan penerimaan langsung, prioritas, dan insentif; waktu peninjauan penerimaan siswa baru, dan pengumuman hasil penerimaan siswa baru. Rencana penerimaan siswa baru SMA diumumkan sebelum tanggal 31 Maret setiap tahun.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa sebelum menerbitkan surat edaran ini, kementerian telah mengirimkannya ke 63 Dinas Pendidikan dan Pelatihan serta Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia untuk menjaring pendapat terhadap sebagian isi surat edaran tersebut; dan menjaring pendapat dari hampir 9.000 lembaga pendidikan menengah atas di 63 provinsi dan kota.
Selama proses konsultasi, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerima masukan dari Dinas Pendidikan dan Pelatihan, sekolah, pakar, guru, siswa, orang tua, dan seluruh masyarakat. Usulan pemberian poin bonus kepada siswa berprestasi di tingkat provinsi mendapat masukan dari berbagai Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk mendorong siswa berprestasi.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/hoc-sinh-gioi-cap-tinh-duoc-cong-diem-thi-vao-lop-10-185250108104152724.htm
Komentar (0)