|
Upacara penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber (Konvensi Hanoi ). (Foto: Jackie Chan) |
Cakupan
Sebagai dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Konvensi ini akan memiliki dampak terluas dan terlengkap dibandingkan semua dokumen terkait dunia maya. Sebagaimana konvensi pidana sebelumnya seperti Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Kejahatan Transnasional (UNTOC) dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Korupsi (UNCAC), Konvensi Hanoi akan segera memiliki cakupan global yang memungkinkan kerja sama melawan kejahatan siber pada tingkat yang paling komprehensif. Hal ini paling mencerminkan realitas kejahatan siber akhir-akhir ini, ketika kejahatan siber telah bertransformasi menjadi fenomena global, sangat terorganisir, dan tanpa batas, yang siap memanfaatkan infrastruktur negara-negara terlemah untuk menyerang korban.
Isi
Konvensi Hanoi mewarisi norma-norma yang telah dipraktikkan secara konsisten dari dokumen-dokumen anti-kejahatan siber regional lainnya, seperti Konvensi Budapest (diadopsi oleh Dewan Eropa pada tahun 2001) dan Konvensi Malabo (diadopsi oleh Uni Afrika pada tahun 2014). Bersamaan dengan itu, dengan adanya negosiasi baru dan pembaruan teknologi digital , Konvensi Hanoi telah melengkapi bentuk-bentuk kejahatan siber yang berdampak sangat negatif belakangan ini, seperti penipuan daring, pelecehan anak di dunia maya, dan penyebaran gambar pribadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Konvensi Hanoi paling selaras dengan praktik-praktik kejahatan siber terkini dan akan memiliki kemampuan penegakan hukum yang tinggi dan efektif untuk berbagai jenis kejahatan umum di dunia maya.
Bisnis
Konvensi ini secara khusus mengatur pertukaran bukti elektronik antarnegara untuk kejahatan serius yang semakin meningkat belakangan ini, seperti terorisme dan kejahatan terorganisir transnasional. Kejahatan-kejahatan ini telah diatur oleh banyak Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan terorisme dan kejahatan terorganisir transnasional, dan sangat penting bagi komunitas internasional. Ketentuan tentang pertukaran bukti akan memungkinkan negara-negara untuk secara efektif mengerahkan operasi guna mencegah kejahatan-kejahatan ini yang secara langsung memengaruhi keamanan nasional.
Struktur
Konvensi Hanoi melampaui instrumen regional lain seperti Konvensi Budapest dengan menambahkan langkah-langkah teknis untuk melindungi korban dan saksi, perangkat untuk memulihkan aset kejahatan siber, serta kerja sama internasional dalam pemindahan terpidana, investigasi bersama, dan kerja sama kepolisian. Dengan demikian, Konvensi Hanoi menyediakan perangkat hukum yang komprehensif bagi lembaga penegak hukum untuk menangani seluruh proses terkait kejahatan siber, mulai dari mendeteksi, menyelidiki, menuntut, dan mengadili kejahatan siber, serta menangani konsekuensi dan melindungi korban kejahatan siber.
Niat baik
Konvensi ini memiliki ketentuan khusus mengenai bantuan teknis dan pengembangan kapasitas bagi negara-negara berkembang untuk membangun keterampilan yang diperlukan ketika berpartisipasi dalam kerja sama internasional guna mencegah kejahatan siber dalam skala global. Secara khusus, negara-negara menegaskan perlunya memperkuat koordinasi dan kerja sama antarnegara, melalui bantuan teknis dan pengembangan kapasitas, termasuk transfer teknologi ke negara-negara berkembang, dengan langkah-langkah seperti peningkatan kerangka hukum domestik, peningkatan kapasitas lembaga penegak hukum untuk menangani kejahatan siber dalam segala bentuk, termasuk pencegahan, deteksi, investigasi, dan penuntutan; yang di dalamnya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dipromosikan. Isinya merupakan komitmen paling spesifik untuk memastikan itikad baik negara-negara, baik kecil maupun lemah, untuk berkontribusi pada upaya bersama dalam mencegah dan memerangi kejahatan siber.
Karakteristik dunia maya
Konvensi ini memberikan perhatian penuh terhadap hak asasi manusia di dunia maya, memastikan bahwa ketentuan prosedural dan investigasi harus mencakup langkah-langkah untuk melindungi hak asasi manusia, serta pertukaran data pribadi. Pada saat yang sama, Konvensi ini memiliki ketentuan khusus tentang tanggung jawab organisasi dan individu yang bertindak sebagai "penyedia layanan" di dunia maya. Hal ini merupakan ciri khas dari Konvensi pertama yang didedikasikan untuk dunia maya.
Sumber: https://baoquocte.vn/nhung-uu-diem-vuot-troi-ve-noi-dung-cam-ket-tai-cong-uoc-ha-noi-332190.html







Komentar (0)