Nigeria telah mendenda perusahaan induk WhatsApp, Meta Platforms, sebesar $220 juta karena melanggar undang-undang privasi dan hak data.
| Nigeria menuduh WhatsApp milik Meta melanggar undang-undang privasi |
Komisi Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen Nigeria (FCCPC) memulai penyelidikan terhadap kebijakan privasi WhatsApp pada Mei 2021 dan menemukan bahwa kebijakan tersebut diterapkan kepada pengguna di Nigeria tanpa mematuhi standar keadilan yang berlaku. Investigasi yang dilakukan bersama Komisi Perlindungan Data Nigeria ini berlangsung selama 38 bulan.
FCCPC menyatakan bahwa Meta menggunakan data pengguna Nigeria di platformnya tanpa persetujuan mereka. Tindakan Meta diduga menyalahgunakan posisi dominannya di pasar dengan menerapkan kebijakan privasi yang merugikan pengguna dan mendiskriminasi warga Nigeria dibandingkan dengan pengguna di wilayah lain.
Kepala FCCPC Adamu Abdullahi mengatakan penyelidikan menemukan bahwa kebijakan Meta tidak memberikan pengguna opsi atau kesempatan untuk mengidentifikasi diri sendiri atau memiliki kendali atas pengumpulan, penggunaan, dan pembagian data pribadi.
Sementara itu, WhatsApp mengajukan keberatan terhadap keputusan otoritas Nigeria serta denda tersebut dan menegaskan akan mengajukan banding atas keputusan ini.
Meta diperintahkan untuk segera memulihkan kendali atas penggunaan data pengguna Nigeria. Meta juga diwajibkan untuk memastikan bahwa kebijakan privasinya mematuhi undang-undang perlindungan data yang berlaku dan segera berhenti membagikan informasi pengguna WhatsApp dengan perusahaan Meta lain dan pihak ketiga lainnya.
Sebelumnya, pada bulan Mei, otoritas persaingan Turki juga mendenda Meta sebesar 1,2 miliar lira karena berbagi data antara Facebook, Instagram, Threads, dan WhatsApp.
Meta juga menghadapi pengawasan dari Eropa dan yurisdiksi lain atas dugaan pelanggaran perlindungan data. Rencananya untuk menggunakan data pengguna guna melatih model AI tanpa persetujuan pengguna juga telah dikritik.
Sementara itu, regulator persaingan Afrika Selatan juga telah mengumumkan rencana untuk menyelidiki apakah platform digital, termasuk Meta, bersaing secara tidak adil dengan penerbit berita dengan menggunakan konten mereka untuk menghasilkan pendapatan iklan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nigeria-phat-meta-220-trieu-usd-do-vi-pham-luat-quyen-rieng-tu-va-du-lieu-279519.html






Komentar (0)