Upaya anti-migrasi ilegal baru oleh Kosta Rika, Guatemala, dan AS

Pada tanggal 12 Juni, Kosta Rika, Guatemala, dan Amerika Serikat secara resmi meluncurkan program percontohan "Migrasi Aman" untuk membatasi migrasi ilegal.

Warga Amerika Tengah yang ingin bermigrasi akan lebih terlindungi melalui program percontohan 'Migrasi Aman'. (Sumber: AFP)

Menyusul kunjungan Phil Gordon, Penasihat Keamanan Nasional Wakil Presiden AS Kamala Harris, ke Guatemala, Washington dan negara Amerika Tengah tersebut mengumumkan program “Perjalanan Aman” selama enam bulan yang dimulai pada 1 Juni.

Kedua belah pihak menegaskan bahwa program tersebut akan mendukung orang untuk bermigrasi secara legal ke Amerika Serikat dan negara lain di kawasan tersebut, menciptakan peluang untuk reunifikasi keluarga dan memberikan visa kerja sementara.

Kementerian Luar Negeri Guatemala meyakini bahwa program percontohan tersebut tidak hanya akan menciptakan arus migrasi yang menjamin keamanan dan ketertiban, tetapi juga membantu masyarakat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap mekanisme perlindungan dari negara.

Program ini diperkirakan akan dilaksanakan pada waktu yang berbeda di setiap negara. Pada akhir April, Washington mengumumkan pembentukan pusat perawatan migran di Guatemala dan Kolombia setelah Title 42 berakhir pada 11 Mei. Kolombia berencana untuk memulai program percontohan ini pada 19 Juni.

Warga negara-negara Perjanjian Pergerakan Bebas Amerika Tengah (CA4), termasuk El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua, perlu membuat janji temu daring di kantor program “Perjalanan Aman” di Guatemala melalui situs web mobilidadsegura.org jika ingin mengajukan visa untuk memasuki Amerika Serikat.

Di Kosta Rika, program percontohan baru hanya berlaku bagi warga negara Nikaragua dan Venezuela yang telah mendaftar suaka di negara Karibia tersebut.

Sumber: https://baoquocte.vn/no-lu-c-cho-ng-di-cu-bat-hop-phap-mo-i-cu-a-costa-rica-guatemala-va-my-230760.html