Dari dua sapi ke arah baru
Pagi hari di Desa Con Ngoa, Kecamatan Thuy Hung, terasa sejuk pertama musim ini, dengan tetesan embun yang masih menempel di rerumputan. Tuan Chu Van Minh berdiri di samping kandang sapi, tangannya sibuk menebar jerami. Pria ini dulunya hampir miskin, seluruh keluarganya hanya bergantung pada beberapa ladang, dengan pendapatan yang tidak menentu tergantung musim.
Namun, pada tahun 2023, ketika ia menerima dukungan untuk dua ekor sapi pembibitan dari Program Target Nasional untuk Pengentasan Kemiskinan Berkelanjutan, keluarganya memiliki pijakan yang jelas untuk perubahan.
Ia menjaga kebersihan kandang, memvaksinasi ternak secara menyeluruh, dan secara aktif mempelajari teknik-teknik peternakan dari staf dokter hewan. Kurang dari setahun kemudian, kawanan sapi tersebut telah memiliki anak sapi. Peningkatan jumlah ternak, meskipun tidak cepat, cukup meyakinkannya bahwa jalan yang dipilihnya adalah jalan yang benar.

Kawanan sapi ini telah membantu keluarga Bapak Minh memiliki pijakan yang jelas untuk mengubah hidup mereka. Foto: Hoang Nghia.
Pada tahun 2024, keluarganya resmi keluar dari kemiskinan. Ia berbicara dengan sederhana namun jelas: "Saya akan berusaha merawat sapi-sapi dengan baik agar mereka dapat bereproduksi lebih banyak dan menanam lebih banyak hutan untuk meningkatkan perekonomian ."
Dahulu, kemiskinan berawal dari minimnya modal dan minimnya alat produksi. Kini, dari dua ekor sapi, Pak Minh telah menciptakan sumber daya jangka panjang. Sapi-sapi bertumbuh dengan baik, pengalaman bertambah, dan yang terpenting, semangat untuk berani berkembang. Setiap pagi, suara sapi-sapi yang merumput perlahan, bagai irama waktu yang dihemat seluruh keluarga, mengingatkan mereka bahwa jalan keluar dari kemiskinan tidaklah jauh jika mereka tahu bagaimana menjaga dan merawat kesempatan pertama.
Perubahan dari inisiatif rakyat
Di Desa Binh Chuong 2, Kecamatan Dinh Lap, kisah Bapak Chu Van Toi menjadi bukti nyata efektivitas dukungan ternak. Selama bertahun-tahun, perekonomian keluarganya bergantung pada beberapa ladang, dan kehidupan berjalan lambat dan sulit. Pada tahun 2023, beliau menerima dua ekor sapi indukan dari Program Target Nasional untuk Penanggulangan Kemiskinan Berkelanjutan.
Ia tidak hanya menerima sapi-sapi dan meninggalkannya di sana, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pelatihan, mengubah cara beternak, membangun kandang kedap udara, menjaga kebersihannya, dan menyimpan makanan untuk musim dingin. Seekor sapi melahirkan anak sapi, membawa harapan yang cerah. Ia juga beternak ayam dan babi untuk menambah penghasilan dan mendiversifikasi sumber pendapatan keluarganya. Pada akhir tahun 2024, keluarga Pak Toi akan keluar dari kemiskinan. Ia berkata: "Saya akan merawat sapi-sapi ini agar sehat agar jumlah sapi bertambah, sehingga mata pencahariannya stabil."
Dari kisah Pak Minh dan Pak Toi, terlihat bahwa efektivitas dukungan terhadap ternak ternak hanya akan efektif jika masyarakat proaktif. Yang penting bukan hanya dua sapinya, tetapi perubahan kesadaran. Masyarakat tidak menunggu, tetapi secara proaktif mengembangkan lebih banyak ternak, memperluas modelnya. Ternak ternak menjadi modal, dan kemauanlah yang menentukan arah jangka panjang.
Memberikan modal, memberikan kepercayaan
Model sukses yang diterapkan oleh Bapak Minh, Bapak Toi, dan banyak rumah tangga lain yang menerima dukungan menunjukkan bahwa mendukung hewan ternak adalah langkah yang tepat, tetapi tidak hanya sebatas pemberian hewan ternak. Pemerintah daerah harus memberikan arahan teknis, memantau prosesnya secara ketat, dan memberikan dorongan yang tepat waktu.
Di komune Dinh Lap, pelajaran penting yang dipetik adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, menghilangkan mentalitas ketergantungan, dan bekerja sama untuk mengatasi kesulitan. Ketua Komite Rakyat, Nguyen Chien Hiep, menekankan pentingnya propaganda, pelatihan, dan replikasi model-model yang baik agar masyarakat percaya bahwa mereka mampu membela diri.

Mendukung sapi dan kuda dengan ras yang sesuai dengan kondisi setempat telah terbukti efektif, membantu banyak rumah tangga keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan. Foto: Hoang Nghia.
Pada tahun 2025, pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan produksi bagi rumah tangga miskin dan hampir miskin dengan total anggaran lebih dari 800 juta VND, dengan tujuan menurunkan angka kemiskinan multidimensi menjadi 4,51%, turun 1,67% dibandingkan tahun 2024. Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan upaya penganggaran, tetapi yang lebih penting, tekad untuk menciptakan perubahan substantif, dengan fokus pada pengembangan mata pencaharian.
Seekor sapi tidak langsung membuat Anda kaya, tetapi membuka jalan hidup baru. Ketika orang memiliki sapi, pengetahuan, dan kepercayaan diri, mereka menciptakan keuntungan dari tanah yang mereka pijak. Dengan demikian, mendukung sapi tidak hanya membantu keluar dari kemiskinan tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri, membangun masa depan yang dapat dibangun orang dengan tangan mereka sendiri.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/nuoi-con-giong-nuoi-hy-vong-thoat-ngheo-d786766.html






Komentar (0)