Presiden terpilih AS Donald Trump makan malam dengan CEO Meta Mark Zuckerberg di klub Mar-a-Lago di Florida pada tanggal 27 November untuk membahas 'pemerintahan masa depan'.
Seorang juru bicara Meta mengonfirmasi pertemuan antara Trump dan miliarder Mark Zuckerberg. "Ini adalah era penting bagi masa depan inovasi di Amerika. Bapak Zuckerberg merasa terhormat dapat makan malam bersama Presiden terpilih Donald Trump dan berkesempatan bertemu dengan anggota timnya untuk membahas pemerintahan baru," ujar juru bicara Meta seperti dikutip CBS News.
Presiden terpilih AS Donald Trump (kanan) dan miliarder Mark Zuckerberg
Stephen Miller, yang ditunjuk sebagai wakil kepala staf untuk masa jabatan kedua Presiden terpilih Trump, mengatakan miliarder Mark Zuckerberg, seperti pemimpin bisnis lainnya, ingin mendukung rencana ekonomi Trump.
"Mark, jelas dia punya kepentingannya sendiri, dia punya perusahaannya sendiri, dan dia punya agendanya sendiri. Tapi dia sudah menegaskan bahwa dia ingin mendukung inovasi Amerika di bawah kepemimpinan Tuan Trump," kata Tuan Miller.
Hubungan Trump dan miliarder Zuckerberg memang bergejolak. Presiden terpilih Trump pernah bersumpah untuk "memenjarakan" bos Meta karena "berkonspirasi" melawannya dalam pemilu 2020. Sebagai balasannya, akun media sosial Trump juga diblokir oleh Facebook—anak perusahaan Meta—setelah serangan di Capitol pada 6 Januari 2021.
Namun, menurut The New York Times , miliarder Zuckerberg dikatakan telah berusaha memperbaiki hubungannya dengan Tuan Trump sejak 2023. Facebook memulihkan akun Tuan Trump pada awal 2023.
Selama kampanye presiden 2024, miliarder Zuckerberg mengumumkan bahwa ia tidak akan mendukung kandidat presiden mana pun. Namun, Zuckerberg dikabarkan secara bertahap mengambil sikap yang lebih positif terhadap Trump. Bos Meta memuji respons Trump terhadap upaya pembunuhan dalam sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania (AS) pada 13 Juli.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-an-toi-voi-ti-phu-mark-zuckerberg-185241128175344383.htm
Komentar (0)