Presiden AS Joe Biden dan calon potensial Donald Trump dalam pemilihan umum AS 2024
Survei yang dilakukan The Wall Street Journal menunjukkan bahwa persentase warga Amerika yang menyetujui Biden sebagai presiden berada pada level terendah sejak masa jabatannya dimulai pada tahun 2021. Hasil ini serupa dengan survei-survei terbaru dan menimbulkan kekhawatiran bagi Partai Demokrat menjelang pemilu AS tahun 2024.
Sebuah jajak pendapat oleh The Wall Street Journal menemukan bahwa Trump unggul atas Biden dengan selisih 4 poin, tepatnya 47% berbanding 43%. Ini adalah pertama kalinya sebuah survei menunjukkan bahwa mantan Presiden AS tersebut unggul dalam konfrontasi langsung dengan Biden, menurut surat kabar Amerika yang bergengsi tersebut.
Putra Presiden Biden didakwa dengan penggelapan pajak tambahan
Dengan tambahan lima kandidat pihak ketiga dan independen, Tn. Trump memperlebar keunggulannya atas Tn. Biden menjadi 6 poin, masing-masing 37% dan 31%.
Selain kekhawatiran tentang usia, Presiden Biden menghadapi kendala terkait kasus putranya Hunter Biden yang dituntut atas 9 tuduhan pajak di California pada tanggal 7 Desember.
Sementara itu, Tn. Trump juga menghadapi banyak tantangan hukum meskipun terus memimpin perlombaan untuk menjadi kandidat Partai Republik untuk presiden tahun depan.
Pada acara penggalangan dana di California pada tanggal 8 Desember, Presiden Biden mengkritik pendahulunya Trump atas tindakannya pada tanggal 6 Januari 2021, terkait dengan kerusuhan Capitol.
"Ini tercela. Benar-benar tercela," ujar Biden kepada khalayak yang terdiri dari Gubernur California Gavin Newsom dan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Ia menggambarkan Trump hanya berdiam diri sementara massa menyerbu Gedung Capitol dan merusaknya, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Selain Tuan Biden, Partai Demokrat tidak memiliki rencana darurat untuk pemilihan presiden AS 2024.
Pidato Tuan Biden terutama difokuskan pada topik Tuan Trump yang dicap sebagai ancaman bagi demokrasi, sambil menghindari penyebutan konflik Hamas-Israel di Jalur Gaza, menurut The Guardian pada 10 Desember.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)