Presiden AS Donald Trump mengatakan perjanjian pembagian wilayah antara Rusia dan Ukraina sedang disusun, dan memperkirakan gencatan senjata dapat terjadi segera.
Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada tanggal 21 Maret, Presiden Trump mengatakan bahwa "kontrak" pembagian tanah antara Rusia dan Ukraina "sedang dinegosiasikan saat kita berbicara," menurut The Hill .
"Mereka saling bertikai. Saya pikir kita akan mencapai gencatan senjata di banyak wilayah dan sejauh ini berjalan sangat baik," kata Trump.
Tuan Trump mengatakan Ukraina-Rusia akan melakukan gencatan senjata, sedang bernegosiasi untuk membagi wilayah
"Saya yakin kita akan segera mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif, lalu kita akan memiliki kontrak, dan kontrak itu sedang dinegosiasikan, kontrak pembagian tanah... Negosiasi sedang berlangsung," lanjut pemilik Gedung Putih tersebut.
Rusia menguasai hampir 20% wilayah Ukraina. Pada tahun 2022, Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah-wilayah tersebut. Ukraina tidak mengakui aneksasi tersebut, dan juga tidak mengakui semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Presiden Trump bersiap menaiki Air Force One di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland pada tanggal 21 Maret.
Pemerintahan Trump mendorong gencatan senjata terbatas yang mencakup energi dan infrastruktur lainnya. AS sebelumnya telah mengusulkan gencatan senjata komprehensif selama 30 hari. Ukraina setuju, tetapi Rusia telah menetapkan beberapa persyaratan.
Dalam panggilan telepon pada tanggal 19 Maret dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Trump mengusulkan agar AS memiliki beberapa pembangkit listrik Ukraina sebagai bentuk perlindungan.
Presiden Trump menempatkan kekuatan nuklir Ukraina dalam 'target sasaran'
Pengungkapan baru tentang proses negosiasi tersebut disampaikan oleh Presiden Trump sebelum delegasi AS mengadakan pembicaraan terpisah dengan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi pada 24 Maret. Pekan lalu, AS dan Ukraina bertemu di kota Jeddah dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kemudian mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak membahas konsesi teritorial.
Presiden Zelensky menentang kemungkinan mengakui aneksasi Rusia dalam perundingan tersebut, menyebutnya sebagai garis merah yang tidak akan dilintasi Ukraina.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-noi-chuan-bi-chia-lanh-tho-giua-nga-va-ukraine-185250322070358852.htm
Komentar (0)