Pendeteksi logam amatir telah menemukan harta karun emas terbesar di Norwegia pada abad ini, yang berusia sekitar 1.500 tahun.
Artefak emas yang ditemukan Erlend Bore menggunakan detektor logam. Foto: Museum Arkeologi/UiS
Erlend Bore, pria Norwegia berusia 51 tahun, menemukan harta karun berupa artefak emas, termasuk sembilan liontin dengan simbol langka, tiga cincin emas, dan 10 batangan emas, saat menjelajahi Rennesoy, sebuah pulau pribadi di lepas pantai barat daya Norwegia, Live Science melaporkan pada 8 September. Bore menggunakan detektor logam yang baru dibelinya yang berbunyi bip saat memindai tanah. Setelah menggali, ia menemukan harta karun tersebut dan segera menghubungi pihak berwenang setempat.
Pihak berwenang mengatakan timbunan emas itu beratnya sekitar 3,5 ons (100 gram). Mereka juga menghubungi museum, dan para ahli memastikan bahwa timbunan itu berasal dari sekitar tahun 500 M, selama Periode Migrasi (juga dikenal sebagai Invasi Barbar), ketika tidak ada kaisar Romawi yang memerintah Eropa Barat. Dengan mempertimbangkan lokasi timbunan emas Rennesoy dan membandingkannya dengan temuan serupa, profesor madya Hakon Reiersen dari Museum Arkeologi di Universitas Stavanger berpendapat bahwa emas tersebut mungkin disembunyikan untuk disimpan atau sebagai persembahan kepada para dewa saat dibutuhkan.
"Ini adalah penemuan emas abad ini di Norwegia. Menemukan begitu banyak emas sekaligus sungguh luar biasa," kata Ole Madsen, direktur Museum Arkeologi di Universitas Stavanger.
Reproduksi bentuk asli kalung yang terdiri dari sembilan liontin emas. Foto: Eli Gil Bell/Museum Arkeologi/UiS
Meskipun liontin-liontin tersebut tampak seperti koin emas, sebenarnya liontin-liontin tersebut disebut "bracteteata" dan digunakan sebagai ornamen. Dalam banyak penemuan sebelumnya, bracteteata seringkali memiliki desain yang berbeda-beda. Namun kali ini, kesembilan bracteteata tersebut memiliki gambar yang sama.
Mereka pernah membentuk kalung yang menarik perhatian, menurut Reiersen. "Perhiasan ini dibuat oleh tukang emas terampil dan dikenakan oleh orang-orang paling berkuasa di masyarakat. Menemukan bracteteate sebanyak itu sangat langka. Kami belum pernah menemukan yang sebanding sejak abad ke-19," tambah Riersen.
Thu Thao (Menurut Live Science )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)