Penemuan baru di Giza: Silinder misterius terletak jauh di bawah piramida.
Data satelit mengungkapkan silinder spiral raksasa dan ruang bawah tanah misterius di bawah dataran tinggi Giza, yang menimbulkan banyak pertanyaan tentang arsitektur kuno.
Báo Khoa học và Đời sống•13/12/2025
Kompleks Giza, yang terletak di sebelah barat Kairo, Mesir, meliputi tiga piramida kuno yang terkenal di dunia : Khufu, Khafre, dan Menkaure, serta Sphinx Agung. Foto: Getty Images. Selama bertahun-tahun, banyak ahli dan ilmuwan telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap misteri kompleks Giza. Foto: WitR via Shutterstock.
Oleh karena itu, pada Maret 2024, sekelompok ilmuwan Italia mengumumkan penemuan struktur bawah tanah besar yang terletak hampir 1.000 meter di bawah dataran tinggi Giza, Mesir. Mereka menyatakan bahwa ruang bawah tanah tersebut berukuran sebesar seluruh lingkungan perumahan. Foto: Bruce Yuanyue Bi via Getty Images. Baru-baru ini, insinyur radar Filippo Biondi mengumumkan dirilisnya bukti yang membuktikan keberadaan kompleks bawah tanah besar yang terletak di bawah wilayah Giza di Mesir. Foto: Kitti Boonnitrod via Getty Images. Insinyur Filippo menyatakan bahwa empat operator satelit independen—Umbra, Capella Space, ICEYE, dan Cosmo-SkyMed dari Italia—semuanya mengembalikan data tomografi mentah yang identik, mengungkapkan struktur yang sama di bawah dataran tinggi Giza. Foto: Shutterstock.
Hasil pemindaian menunjukkan delapan silinder berongga raksasa yang menjulang vertikal dari dasar Piramida Khafre, piramida pusat dari tiga Piramida Besar Giza. Foto: Sipley/ClassicStock/Getty Images. Setiap silinder memiliki cincin luar yang melingkar sempurna dan berakhir pada kedalaman lebih dari 1.000 meter di bawah dataran tinggi Giza di dalam ruang kubik berukuran 79 × 79 × 79 meter. Foto: Sean Gallup/Getty Images. "Piramida hanyalah puncak gunung es. Bagian terpenting terletak di bawahnya," kata insinyur Filippo. Foto: KennyOMG, CC BY-SA 4.0.
Insinyur Filippo mencatat bahwa spiral di bagian luar kolom terbentuk secara alami. Kita tidak dapat menemukan spiral yang terbentuk sempurna seperti itu dalam geologi. Foto: MusikAnimal, CC BY-SA 3.0. Saat ini, insinyur Filipp belum mengetahui tujuan dari struktur bawah tanah di bawah Giza. Foto: Raimond Spekking, CC BY-SA 4.0.
Pembaca diundang untuk menonton video : Mesir membuka kota kunonya untuk wisatawan. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)