Para ilmuwan telah menemukan gunung raksasa di bawah Samudra Pasifik yang tingginya sekitar 1.600 meter, dua kali lebih tinggi dari Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.
Gunung bawah laut setinggi 1.600 m di dasar Samudra Pasifik . Foto: SOI
Gunung laut ini menjulang 1.600 meter di atas dasar laut dan terletak pada kedalaman sekitar 4.000 meter di bawah permukaan laut. Para ahli menemukannya dalam ekspedisi yang dilakukan oleh Schmidt Ocean Institute (SOI) di perairan internasional, 135 kilometer dari zona ekonomi eksklusif Guatemala.
Gunung bawah laut adalah gunung bawah laut dengan lereng curam yang menjulang dari dasar laut, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA). Sebagian besar merupakan sisa-sisa gunung berapi yang telah punah dan biasanya berbentuk kerucut. Gunung bawah laut ditemukan di setiap cekungan samudra di dunia, tetapi para ahli tidak yakin dengan jumlah pastinya. Jumlah gunung bawah laut yang tingginya setidaknya 1.000 meter diperkirakan lebih dari 100.000, tetapi para ilmuwan sejauh ini baru menemukan sebagian kecilnya.
Gunung laut baru ini diamati oleh ekspedisi SOI menggunakan EM124 Multibeam Echosounder di kapal riset Falkor. Instrumen ini mampu memetakan dasar laut dengan resolusi tinggi.
Setelah alat pendeteksi gema mendeteksi gunung bawah laut tersebut, seorang ahli di atas kapal mengkonfirmasi bahwa struktur tersebut tidak ada dalam basis data dasar laut mana pun. Data menunjukkan bahwa gunung tersebut meliputi area seluas lebih dari 13 kilometer persegi. "Fakta bahwa gunung bawah laut setinggi lebih dari 1,5 kilometer tetap tersembunyi di bawah gelombang hingga saat ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang belum kita temukan," kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif SOI.
Gunung bawah laut merupakan pusat keanekaragaman hayati, menyediakan permukaan bagi organisme seperti karang laut dalam, spons, dan banyak invertebrata untuk menetap dan berkembang. Organisme-organisme ini, pada gilirannya, menyediakan makanan bagi hewan-hewan lain. Ekosistem gunung bawah laut seringkali menjadi rumah bagi spesies unik yang hanya ditemukan di satu lokasi. Pemetaan dan eksplorasi area dasar laut yang belum diketahui ini sangat penting untuk membantu para ilmuwan lebih memahami Bumi.
SOI adalah mitra dalam program Seabed 2030, yang bertujuan memetakan seluruh dasar laut pada tahun 2030. Saat ini, minimnya peta detail sebagian besar dasar laut menyulitkan navigasi yang aman, pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, dan perlindungan masyarakat pesisir.
Kam Thao (Menurut Newsweek )
[iklan_2]
Tautan sumber










Komentar (0)