Mengembangkan Kawasan Perkotaan Baru di Dalat: Melestarikan Ruang Terbuka Hijau dalam Perencanaan

Dalat, kota dataran tinggi yang puitis, telah lama mengukuhkan posisinya sebagai simbol urban hijau yang selaras sempurna dengan alam. Dalam konteks urbanisasi yang semakin meluas, pengembangan kawasan perkotaan baru membutuhkan pertimbangan cermat antara kebutuhan modernisasi dan tanggung jawab untuk melestarikan nilai-nilai warisan yang berharga.

Rencana pembangunan perkotaan baru Dalat merupakan bagian dari rencana induk hingga tahun 2045, yang telah disetujui oleh Pemerintah untuk membentuk kota ini menjadi kawasan perkotaan yang unik, tempat arsitektur, budaya, dan lanskap alam yang unik berpadu. Cakupan perencanaan mencakup wilayah pusat dan distrik-distrik sekitarnya, memperluas area tersebut menjadi 336.000 hektar, hampir 10 kali lipat dari luas saat ini. Visi ini tidak hanya memecahkan masalah seperti kemacetan lalu lintas atau distribusi penduduk, tetapi juga melestarikan inti kawasan perkotaan yang hijau, berkelanjutan, dan alami.

Pandangan Lokakarya Ilmiah tentang Perencanaan Dalat hingga 2045

Menurut para ahli, konservasi ruang hijau harus menjadi fokus dalam semua arah perencanaan. Profesor Hoang Dao Kinh menekankan bahwa harmoni antara arsitektur tradisional dan modern menciptakan ruang perkotaan yang unik, sekaligus melestarikan jiwa kota. Bangunan bersejarah, mulai dari vila kuno hingga sistem taman bunga, perlu dilindungi secara ketat melalui peraturan pengelolaan yang spesifik. Selain itu, pembagian zona inti, zona penyangga, dan zona perluasan yang jelas akan memastikan sinkronisasi antara konservasi dan pembangunan.

Dengan populasi dan jumlah wisatawan yang terus meningkat, risiko kerusakan lanskap arsitektur Dalat menjadi tantangan besar. Arsitek Tran Ngoc Chinh percaya bahwa untuk menyeimbangkan konservasi dan modernisasi, penerapan sistem transportasi cerdas, termasuk transportasi umum yang efisien dan rute ramah lingkungan, sangatlah penting. Hal ini akan membantu meminimalkan dampak lingkungan, meningkatkan kualitas hidup penduduk, dan menciptakan kenyamanan bagi wisatawan.

Pemandangan pusat kota Dalat. Foto: baolamdong

Fokus lainnya adalah melindungi ekosistem unik Dalat. Danau, hutan pinus, dan air terjun tidak hanya merupakan warisan alam tetapi juga warisan budaya yang tak tergantikan. Langkah-langkah seperti memulihkan sumber daya air, melindungi lahan hutan, dan memperluas ruang terbuka hijau akan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekologi. Lebih lanjut, mengintegrasikan taman dan ruang komunitas ke dalam perencanaan akan menciptakan hubungan yang erat antara manusia dan alam.

Selain alam, warisan arsitektur juga perlu dipromosikan dalam strategi pembangunan perkotaan. Vila, pagoda, dan gereja Prancis kuno merupakan peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan dalam kondisi aslinya. Perencanaan baru harus disertai dengan restorasi berkala dan penerapan teknologi modern untuk menciptakan kembali nilai-nilai yang telah hilang, guna memperkaya pengalaman budaya bagi pengunjung.

Faktor komunitas memainkan peran penting dalam proses perencanaan. Dr. Tran Thi Lan Anh berkomentar bahwa identitas Dalat tidak hanya terkait erat dengan lanskap atau arsitekturnya, tetapi juga tercermin dalam budaya hidup penduduknya. Oleh karena itu, dialog, seminar, dan kegiatan konsultasi komunitas perlu digalakkan, yang menciptakan kondisi bagi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam merencanakan masa depan kota. Konsensus dan komitmen komunitas akan menjadi fondasi yang kokoh untuk membantu Dalat berkembang secara berkelanjutan.

Dalat, dengan nilai-nilai budaya dan alamnya yang unik, menghadapi peluang emas untuk menjadi kota modern yang diakui secara internasional. Harmoni antara konservasi dan pembangunan, antara inovasi dan pelestarian, akan menjadi kunci untuk membantu kota ini tetap menjadi simbol keindahan abadi, kokoh seiring waktu. Kawasan perkotaan baru ini bukan hanya bukti pembangunan berkelanjutan, tetapi juga penegasan penghormatan terhadap warisan Dalat dalam perjalanan menuju masa depan.

Hoang Anh