Era olahraga terbuka
Hanya dalam beberapa tahun, Pickleball, olahraga yang menggabungkan tenis, bulu tangkis, dan tenis meja, telah menjadi tren global, menyebar ke seluruh Asia. Di Vietnam, dari olahraga "asing", Pickleball secara bertahap menjadi pilihan hiburan fisik bagi banyak penduduk perkotaan – di mana lapangan kecil, biaya rendah, dan semangat komunitas yang tinggi menciptakan daya tarik tersendiri.
Tren Pickleball yang menyebar di Vietnam sangat jelas, banyak klub baru didirikan, dan taman bermain bermunculan di kota-kota besar, terutama karena olahraga ini mudah diakses, biaya investasinya tidak terlalu tinggi, dan cocok untuk segala usia. Dalam 6 bulan pertama tahun 2025, pasar Pickleball di Vietnam mengalami ledakan yang mengesankan, dengan total belanja konsumen melebihi setengah triliun VND, tumbuh lebih dari 1.200% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Salah satu acara penting adalah PPA Tour Asia - Vietnam Cup 2025 yang baru-baru ini diselenggarakan di Da Nang, yang mempertemukan hampir 600 atlet profesional dan amatir dari seluruh Asia, dengan partisipasi bintang-bintang kelas dunia seperti Ben Johns, Tyson McGuffin, dan Kaitlyn Christian. Tak hanya menjadi ajang olahraga Pickleball internasional pertama yang diselenggarakan di Vietnam, turnamen ini juga memecahkan Guinness World Records dengan lebih dari 7.900 penonton langsung, melampaui rekor sebelumnya yang dibuat di AS.
Jika Pickleball adalah tren baru dalam olahraga luar ruangan, maka e-Sports sedang membentuk ruang olahraga yang sama sekali berbeda, modern, berteknologi tinggi, dan berkembang pesat di era digital. Pada tahun 2023, total pendapatan e-Sports di Vietnam mencapai 5,78 juta dolar AS, meningkat 11,15% dibandingkan tahun 2022. Diperkirakan pada tahun 2030, pendapatan e-Sports di Vietnam akan mencapai 10 juta dolar AS dan terus tumbuh pesat di masa mendatang.
Tak hanya berkembang pesat di bidang hiburan, e-Sport juga telah mengukuhkan status olahraga resminya. Vietnam telah memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Asian Esports Games 2026—pertama kalinya ajang regional di bidang e-Sport diselenggarakan di negara kami.
Kolaborasi antara FPT dan GAM Esports, bersama dengan sejumlah unit seperti Box Gaming, Team Flash, Vikings Esports…, memperluas ekosistem e-sport profesional domestik. Tak hanya di gim, para investor juga mengembangkan pusat pelatihan atlet e-sport, arena kompetisi simulasi (VR/AR), dan konten televisi olahraga digital.
Tantangan, peluang dan orientasi profesional
Baik Pickleball maupun e-Sports menunjukkan tren umum bahwa olahraga Vietnam sedang memasuki periode diversifikasi. Dari olahraga yang sebagian besar berpusat pada beberapa olahraga tradisional, Vietnam kini dapat dengan percaya diri menyelenggarakan turnamen baru, terintegrasi dengan arus dunia. Namun, perkembangan ini juga disertai banyak tantangan.

Tur PPA Asia - Turnamen Pickleball Internasional Piala Vietnam 2025 berlangsung di Da Nang
Pertama, infrastruktur untuk olahraga non-tradisional masih terfragmentasi. Pickleball membutuhkan lapangan standar, sementara e-Sports membutuhkan koneksi internet berkecepatan tinggi dan peralatan khusus. Investasi dalam infrastruktur menjadi prasyarat bagi pembangunan berkelanjutan olahraga ini.
Kedua, masalah keahlian dan manajemen. Vietnam masih kekurangan pelatih, wasit, dan mekanisme kompetisi profesional untuk cabang olahraga baru. Tanpa kerangka hukum yang jelas, gerakan ini dapat berkembang pesat, tetapi sulit untuk berkembang lebih jauh.
Ketiga, kebiasaan publik. Suporter Vietnam masih sangat memperhatikan sepak bola. Membangun budaya bersorak dan berpartisipasi dalam turnamen olahraga baru membutuhkan waktu dan strategi komunikasi yang metodis.
Namun, "gelombang kecil" ini menyimpan potensi besar. Dengan Pickleball, taman bermain dapat dibangun tepat di area perumahan, taman, atau sekolah. Dengan e-Sport, hanya koneksi internet yang stabil yang dapat menghubungkan jutaan pemain. Penyebarannya terletak pada kemampuan untuk mempopulerkan dan berinovasi, membantu olahraga menjangkau lebih dekat masyarakat.
Para ahli mengatakan bahwa agar olahraga non-tradisional dapat berkembang, Vietnam perlu beralih dari pola pikir “manajemen” ke pola pikir “kreasi” - menciptakan kondisi bagi masyarakat, bisnis, dan sekolah untuk berpartisipasi.
Beberapa daerah seperti Da Nang dan Can Tho telah mulai menguji model "lapangan olahraga serbaguna" - yang memungkinkan penggunaan bersama untuk bola basket, bulu tangkis, Pickleball, dan bahkan penyelenggaraan turnamen mini e-Sport komunitas. Model ini tidak hanya menghemat infrastruktur tetapi juga mendorong aktivitas fisik dan hiburan yang menyehatkan.
Mengenai kebijakan, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata sedang meneliti dan memperbarui Strategi Pengembangan Olahraga Vietnam hingga 2030, dengan visi hingga 2045, termasuk menambahkan kelompok olahraga baru, olahraga teknologi, dan olahraga rekreasi komunitas - membuka jalan bagi Pickleball dan e-Sport untuk diakui secara resmi dalam sistem kompetisi nasional.
Selain itu, Komite Pengarah untuk pembentukan Federasi Pickleball Vietnam telah diakui oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, yang beranggotakan 14 orang. Pembentukan Komite Pengarah ini akan membantu melengkapi prosedur yang diperlukan, menyusun piagam, dan memobilisasi anggota untuk mengorganisir kongres pembentukan federasi, yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir tahun 2025.
Meski masih baru, perbedaan ini membangkitkan keinginan untuk berkembang, di mana olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga cara untuk terhubung, berbagi, dan menegaskan posisi Vietnam yang dinamis di era baru.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/pickleball-esport-va-buoc-chuyen-minh-cua-the-thao-viet-nam-174378.html
Komentar (0)