Porsche telah resmi mengumumkan penunjukan Michael Leiters, mantan direktur teknis Ferrari dan CEO McLaren, sebagai CEO barunya. Keputusan ini diambil di tengah tantangan serius yang dihadapi perusahaan mobil sport Jerman tersebut, mulai dari strategi elektrifikasi yang kurang memuaskan hingga penurunan di pasar-pasar utama.
Bapak Leiters, seorang insinyur Jerman berusia 54 tahun, akan resmi menjabat mulai 1 Januari 2026, menggantikan Bapak Oliver Blume. Sementara itu, Bapak Blume akan tetap menjabat sebagai CEO Volkswagen Group dengan kontrak yang diperpanjang hingga akhir tahun 2030, yang memungkinkan beliau untuk sepenuhnya fokus mengelola grup induk.

Resume kapten baru yang mengesankan
Michael Leiters bukanlah orang baru di industri mobil performa. Sebelum bergabung dengan Porsche, ia menjabat sebagai CEO McLaren dari Juli 2022 hingga April 2025. Selama masa jabatannya, ia membantu menyelesaikan masalah perangkat lunak, mengubah orientasi desain, dan menstabilkan penjualan merek Inggris tersebut.
Kariernya khususnya berkaitan dengan teknologi hibrida. Sebagai Chief Technical Officer (CTO) di Ferrari selama lebih dari delapan tahun, Bapak Leiters memimpin pengembangan dua supercar hibrida ikonis pertama perusahaan, Ferrari SF90 Stradale dan 296 GTB. Beliau juga bekerja di Porsche sebelum tahun 2013, di mana beliau memainkan peran kunci dalam pengembangan Porsche Cayenne versi hibrida.

Beban di pundak penerus
Penunjukan Leiters datang di saat krisis bagi Porsche, yang telah memangkas proyeksi keuangannya empat kali tahun ini dan mengakui bahwa strateginya yang sangat bergantung pada kendaraan listrik belum membuahkan hasil. Pembalikan ini diperkirakan akan menelan biaya 1,8 miliar euro, dan Porsche telah memperingatkan bahwa margin keuntungan dapat turun menjadi hanya 2% pada tahun 2025.
Selain itu, penjualan di pasar penting Tiongkok juga menurun, seiring dengan dampak negatif tarif impor yang tinggi di AS. Tugas CEO yang baru adalah merestrukturisasi portofolio produk, menegosiasikan pemotongan biaya dengan serikat pekerja, dan yang terpenting, memulihkan kepercayaan investor.

Reposisi strategis dan ekspektasi masa depan
Di bawah tekanan pasar, Porsche mengumumkan strategi baru, memfokuskan kembali pada mesin pembakaran internal dan hibrida, sekaligus menunda rencana peluncuran beberapa model listrik murni. Perubahan ini membutuhkan pemimpin yang berpengalaman luas dalam teknologi konvensional maupun elektrifikasi, sebuah kriteria yang sepenuhnya dipenuhi oleh Bapak Leiters.
Ketua Wolfgang Porsche mengatakan Leiters adalah "kandidat ideal untuk memimpin perusahaan melewati tantangan saat ini." Namun, para analis bersikap hati-hati. Mantan CEO Aston Martin, Andy Palmer, mengatakan peran baru Leiters "sangat berisiko" dan ia akan menghadapi "badai".

Dengan latar belakang teknis yang solid dan pengalaman dalam menangani krisis di berbagai merek besar, Bapak Michael Leiters diharapkan menjadi orang yang akan memimpin Porsche melewati masa sulit ini. Namun, isu-isu inti, mulai dari strategi produk hingga pasar, masih perlu diselesaikan secara menyeluruh, dan ini akan menjadi ujian terbesar bagi kemampuan CEO baru ini.
Sumber: https://baonghean.vn/porsche-bo-nhiem-cuu-ceo-mclaren-lam-tan-giam-doc-dieu-hanh-10308521.html
Komentar (0)