
Keputusan ini merupakan perubahan signifikan dibandingkan rancangan sebelumnya. Awalnya, peraturan yang membatasi registrasi sepeda motor berbahan bakar bensin baru di kawasan pusat kota dianggap sebagai langkah drastis untuk mengendalikan emisi. Namun, usulan ini telah menimbulkan banyak kekhawatiran di masyarakat. Bagi sebagian besar penduduk kota, sepeda motor bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga alat yang sangat diperlukan untuk mencari nafkah. Larangan ini dapat menciptakan hambatan besar, yang secara langsung memengaruhi pendapatan dan kehidupan keluarga, terutama pekerja berpenghasilan rendah.
Setelah mendengarkan tanggapan tersebut, usulan larangan tersebut dibatalkan dan diganti dengan insentif. Pendekatan baru ini tidak hanya meredakan kekhawatiran masyarakat, tetapi juga berpotensi menciptakan konsensus sosial yang lebih tinggi, yang merupakan kunci keberhasilan implementasi dan implementasi kebijakan apa pun.
Dalam lokakarya yang diselenggarakan baru-baru ini oleh Departemen Konstruksi Kota Ho Chi Minh, materi rinci tentang pengoperasian Zona Emisi Rendah (LEZ) diumumkan. Oleh karena itu, Kota Ho Chi Minh berencana untuk membentuk zona emisi rendah di area pusat yang dibatasi oleh 15 jembatan dan 20 jalan utama, serta area rute Rung Sac (dari feri Binh Khanh hingga jalan Duyen Hai).

Prinsip operasional zona ini adalah memberikan prioritas maksimal kepada kendaraan bersih. Khususnya, kendaraan yang tidak mengeluarkan asap knalpot, menggunakan energi hijau, atau ramah lingkungan, beserta kendaraan prioritas dan kendaraan dengan izin khusus, akan diizinkan untuk beroperasi.
Sebaliknya, kendaraan yang menghasilkan polusi akan menghadapi peraturan yang ketat. Truk diesel berat akan dilarang sepenuhnya, sementara mobil yang tidak memenuhi standar emisi Tier 4 dan sepeda motor di bawah Tier 2 akan dibatasi atau dilarang, tergantung jangka waktunya. Rencana tersebut juga mengusulkan kemungkinan penerapan biaya dan pungutan bagi kendaraan bermotor beremisi tinggi yang memasuki zona tersebut.
Untuk menerapkan kebijakan ini dan mendorong masyarakat untuk beralih, serangkaian paket dukungan keuangan yang komprehensif juga telah diusulkan. Dengan demikian, masyarakat akan menikmati insentif langsung saat membeli sepeda motor listrik, termasuk potongan biaya registrasi dan pelat nomor sebesar 50%.
Yang lebih penting, Pemerintah Kota akan menerapkan kebijakan subsidi untuk setiap kelompok subjek tertentu: rumah tangga biasa akan mendapat subsidi 10% dari nilai kendaraan (maksimum 5 juta VND); rumah tangga hampir miskin akan mendapat dukungan hingga 80% (maksimum 16 juta VND) dan khususnya, rumah tangga miskin akan mendapat dukungan 100% dari biaya pembelian kendaraan (maksimum 20 juta VND).
Selain subsidi langsung, proyek ini juga menawarkan dukungan suku bunga 20% untuk pinjaman dalam Dong Vietnam untuk membeli sepeda motor listrik. Bersamaan dengan itu, kebijakan pengembalian sisa nilai penjualan sepeda motor bensin bekas juga akan diterapkan, membantu masyarakat memiliki lebih banyak sumber daya awal untuk mengganti kendaraan mereka.

Berbicara tentang kebijakan ini, Bapak Bui Hoa An, Wakil Direktur Departemen Konstruksi Kota Ho Chi Minh, percaya bahwa ketika orang menyadari bahwa kebijakan tersebut membawa manfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat, mereka akan berpartisipasi secara proaktif.
Para pimpinan Dinas Konstruksi juga mengakui tantangan yang ada ketika kebiasaan menggunakan mobil berbahan bakar bensin masih populer sementara infrastruktur stasiun pengisian daya dan tempat parkir mobil listrik terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota segera mengeluarkan instruksi khusus agar masyarakat dapat memarkir dan mengisi daya mobil mereka dengan aman dan nyaman di rumah maupun di apartemen.
"Dalam tiga bulan ke depan, sistem stasiun pengisian daya untuk bus dan mobil listrik akan dikerahkan secara intensif. Pemerintah kota juga akan merencanakan titik-titik pengisian daya yang memenuhi standar teknis dan keselamatan kebakaran di stasiun bus, area parkir, area perumahan, dan gedung apartemen," tegas Bapak Bui Hoa An.
Dengan beralih dari larangan menjadi promosi, Kota Ho Chi Minh menunjukkan visi jangka panjang. Kebijakan ini tidak hanya menyelesaikan masalah polusi udara, tetapi juga bertindak sebagai pendorong untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Meskipun peta jalan transformasi mungkin masih menghadapi banyak tantangan, dengan pendekatan baru yang berpusat pada manusia, Kota Ho Chi Minh menciptakan keyakinan bahwa tujuan kota yang lebih hijau, lebih bersih, dan lebih layak huni dapat sepenuhnya menjadi kenyataan.
Sumber: https://baotintuc.vn/van-de-quan-tam/tp-ho-chi-minh-khong-cam-dang-ky-moi-xe-may-su-dung-xang-trong-khu-trung-tam-20251009105143688.htm
Komentar (0)