
Menurut laporan dari Komite Rakyat Komune Dak Plo, dari tanggal 18 hingga 20 Juli, beberapa rumah tangga di desa Dong Loc menemukan bahwa ternak mereka menunjukkan gejala yang tidak biasa seperti demam, kehilangan nafsu makan, mengeluarkan air liur, sariawan di mulut dan kuku, serta kesulitan berjalan. Setelah diperiksa, 33 ekor sapi milik 17 rumah tangga ditemukan memiliki gejala yang diduga terinfeksi.

Sebagian besar kasus terjadi pada ternak dewasa yang belum menerima vaksinasi penyakit mulut dan kuku putaran pertama pada tahun 2025. Selain itu, cuaca panas dan lembap, curah hujan yang tinggi, serta transportasi dan perdagangan ternak yang tidak terkontrol merupakan faktor yang meningkatkan risiko wabah penyakit.
Segera setelah menerima informasi tersebut, Komite Rakyat Komune Dak Plo, berkoordinasi dengan Pusat Layanan Pertanian Komune Dak Pek, melakukan inspeksi dan mengumpulkan sampel untuk pengujian. Pada saat yang sama, mereka menerapkan langkah-langkah darurat seperti: mengkarantina area wabah, mengisolasi kawanan ternak yang terinfeksi, dan mendisinfeksi kandang.

Untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, pemerintah setempat telah menyediakan sementara pasokan termasuk 20 botol disinfektan E. coli, 500 kg kapur untuk disinfeksi, dan 20 botol Bio-Cep 5. Saat ini, komune Dak Plo memiliki total populasi ternak lebih dari 6.199 ekor, di mana kerbau dan sapi berjumlah 4.599 ekor, dan sisanya 1.600 ekor adalah babi.

Mengingat perkembangan situasi penyakit yang kompleks, selain penyakit mulut dan kuku, daerah tersebut juga memperingatkan risiko wabah penyakit lain seperti demam babi Afrika, septikemia hemoragik, flu burung, dan penyakit kulit berbenjol.
Komite Rakyat Komune Dak Plo telah meminta Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan Provinsi Quang Ngai untuk menyediakan 4.599 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku serta 300 liter bahan kimia disinfektan untuk secara proaktif mengendalikan dan mencegah risiko penyebaran wabah yang luas.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/quang-ngai-phat-hien-dan-bo-nghi-mac-benh-lo-mom-long-mong-post804833.html






Komentar (0)