Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menyampaikan pidato pembukaan pada sesi tanya jawab pada pagi hari tanggal 6 November. |
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua MPR menyampaikan bahwa baru kali ini selama masa sidang ke-15 MPR melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan keputusan-keputusan MPR periode ke-14 dan sejak awal masa sidang MPR periode ke-15 sampai dengan berakhirnya masa sidang ke-4, DPR melakukan pengawasan dan pemeriksaan tematik di berbagai bidang.
Melalui pengawasan, lebih jelas ditegaskan bahwa Majelis Nasional senantiasa mendampingi seluruh sistem politik untuk mencari solusi yang tepat, praktis, efektif, dan layak untuk mendorong pembangunan negara yang pesat dan berkelanjutan.
Sesuai program kerja, sesi tanya jawab pada Sidang ke-6 akan berlangsung selama 2,5 hari, mulai pagi hari tanggal 6-8 November. Sesi tanya jawab akan disiarkan langsung di Vietnam Television, Voice of Vietnam, dan National Assembly Television agar para pemilih dan masyarakat di seluruh negeri dapat mengikuti dan memantau.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Komite Tetap Dewan Rakyat provinsi dan kota yang dikelola pusat.
Berbicara pada pembukaan sesi tanya jawab, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam masa jabatan ke-15 dan keempat kalinya sejak Undang-Undang tentang Kegiatan Pengawasan Majelis Nasional dan Dewan Rakyat tahun 2015 berlaku bahwa Majelis Nasional menanyai anggota Pemerintah dan kepala sektor tentang pelaksanaan resolusi Majelis Nasional ke-14 dan dari awal masa jabatan Majelis Nasional ke-15 hingga akhir Sidang ke-4 tentang pengawasan tematik dan pertanyaan di berbagai bidang.
Melalui kegiatan pemantauan ini, DPR akan mengetahui situasi, perkembangan, dan hasil pelaksanaan keputusan DPR, pelaksanaan "janji" dan komitmen Pemerintah, Menteri, dan Pimpinan Industri.
Sementara itu, pengawasan ulang, dengan fokus pada pengawasan terhadap masalah-masalah pasca-pengawasan, menindaklanjuti secara ketat masalah-masalah yang diawasi dan yang dipertanyakan, bertujuan agar Pemerintah, Menteri, dan Pimpinan Industri memiliki kesempatan untuk melaporkan kepada Majelis Nasional, para pemilih, dan Rakyat tentang apa yang telah dilakukan, meningkatkan rasa tanggung jawab, dan menyelesaikan secara menyeluruh dan mendasar masalah-masalah yang diangkat oleh Majelis Nasional.
Ketua MPR juga menyampaikan, meskipun tidak semua janji, komitmen, dan tugas dapat diselesaikan dengan cepat atau segera dilaksanakan, namun MPR, para pemilih, dan rakyat berhak mengetahui situasi, perkembangan pelaksanaan, dan yang terpenting, apa yang telah dijanjikan kepada MPR, para pemilih, dan rakyat, tugas-tugas yang diberikan MPR harus benar-benar dituntaskan.
Bersamaan dengan itu, melalui kegiatan pengawasan ulang, akan lebih jelas lagi meneguhkan Majelis Nasional yang senantiasa mendampingi seluruh sistem politik, dengan tujuan mencari penyelesaian yang tepat, praktis, efektif dan layak untuk mendorong pembangunan negara yang pesat dan berkelanjutan.
Cakupan kuesioner hingga 21 area
Ketua Majelis Nasional menyampaikan bahwa para anggota Majelis Nasional akan mempertanyakan pelaksanaan tugas-tugas lembaga terkait 10 resolusi Majelis Nasional ke-14 dan ke-15. Cakupan isinya sangat luas, mencakup 21 bidang, termasuk isu-isu utama dan penting, yang mencerminkan seluruh aspek kehidupan sosial-ekonomi, yang menjadi perhatian besar rakyat dan pemilih, terutama dalam konteks negara yang sedang mengatasi dampak parah pandemi Covid-19.
WIDGET_VIDEO:::3553]
Untuk meningkatkan mutu dan efektivitas pengerjaan soal, agar lebih komprehensif dan fokus, serta memudahkan baik bagi anggota DPR maupun penanya, maka Panitia Tetap DPR mengelompokkan materi soal ke dalam 4 kelompok bidang khusus.
+ Kelompok bidang ekonomi umum (bertanya sekitar 150 menit): mencakup isu-isu yang terkait dengan bidang perencanaan dan investasi, keuangan, dan perbankan.
+ Kelompok sektor ekonomi (bertanya sekitar 190 menit): mencakup isu-isu yang terkait dengan bidang industri dan perdagangan, pertanian dan pembangunan pedesaan, transportasi, konstruksi, sumber daya dan lingkungan.
+ Kelompok sektor urusan dalam negeri dan keadilan (bertanya sekitar 180 menit): mencakup isu-isu yang terkait dengan peradilan; urusan dalam negeri; keamanan, ketertiban, keselamatan sosial; inspeksi; pengadilan; penuntutan; audit.
+ Kelompok bidang budaya dan sosial (bertanya sekitar 190 menit): mencakup isu-isu yang terkait dengan sains dan teknologi; pendidikan dan pelatihan; budaya, olahraga dan pariwisata; kesehatan; tenaga kerja, penyandang cacat perang dan urusan sosial; informasi dan komunikasi.
Tergantung pada perkembangan sesi tanya jawab, alokasi waktu untuk masing-masing kelompok bidang yang ditanyai dapat disesuaikan secara fleksibel, kata Ketua Majelis Nasional.
Mengenai metode pemeriksaan, Majelis Nasional akan meluangkan waktu yang wajar untuk mendengarkan Pemerintah, Ketua Mahkamah Rakyat Agung, Kepala Jaksa Penuntut Umum Rakyat Agung, Auditor Jenderal Negara, dan Sekretaris Jenderal Majelis Nasional menyampaikan laporan ringkasan tentang pelaksanaan dan laporan verifikasi tentang pelaksanaan resolusi Majelis Nasional tentang pengawasan tematik dan pemeriksaan.
Setelah melakukan tanya jawab kelompok, Perdana Menteri akan melapor untuk mengklarifikasi sejumlah isu dan menjawab langsung pertanyaan dari para deputi Majelis Nasional. Ketua Majelis Nasional akan menyampaikan pidato penutup. Majelis Nasional akan mempertimbangkan dan mengesahkan Resolusi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di akhir sesi.
Mengklarifikasi secara menyeluruh pelaksanaan rekomendasi pada isu-isu yang telah dipantau dan dipertanyakan.
Ketua MPR menyampaikan, pada dua tahun pertama masa bakti ke-15, kegiatan tanya jawab telah berlangsung dengan antusias, demokratis, bertanggung jawab dan jujur dengan jumlah peserta tanya jawab sebanyak 923 orang delegasi pada 04 kali sidang MPR dan 04 kali rapat Komite Tetap MPR.
Dengan demikian, berbagai permasalahan, kesulitan, dan isu mendesak yang ada dalam situasi sosial-ekonomi telah segera dipertimbangkan dan diselesaikan; berbagai tugas dan solusi penting telah diusulkan, termasuk penyesuaian tepat waktu terhadap sejumlah regulasi saat ini yang tidak sesuai, penyingkiran kekurangan dan ketidakcukupan yang mendesak serta isu-isu strategis, mendasar, dan jangka panjang, dan rekomendasi berkelanjutan untuk meningkatkan sistem hukum dan organisasi penegakan hukum; berkat itu, banyak bidang telah mengalami perubahan positif, yang berkontribusi dalam mengatasi kesulitan dan meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi negara.
Melalui kegiatan tanya jawab pula, banyak Menteri dan pimpinan sektor berkesempatan menjelaskan secara transparan mengenai kelembagaan dan kebijakan, lebih jelas mengidentifikasi kekurangan dan keterbatasan dalam proses penegakan hukum, serta senantiasa meningkatkan tanggung jawab pimpinan dalam mengatasi keterbatasan dan kekurangan.
Hasil-hasil ini terus menegaskan bahwa pemeriksaan merupakan bentuk pengawasan yang sangat efektif, yang secara jelas menunjukkan demokrasi, supremasi hukum, profesionalisme, publisitas, transparansi dan merupakan langkah kunci dan utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi Majelis Nasional.
Melanjutkan keberhasilan itu, pada sesi tanya jawab kali ini, Ketua DPR meminta kepada para anggota DPR untuk lebih mengedepankan semangat membangun dan bertanggung jawab, melalui kegiatan-kegiatan konkret, guna memperjelas hingga tuntas pelaksanaan rekomendasi-rekomendasi atas permasalahan yang diawasi dan dipertanyakan.
Apabila dipandang perlu, mengusulkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membahas dan memutuskan tentang penataan kembali pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Ayat (6) Undang-Undang tentang Pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Kepada jajaran Pemerintah, Menteri dan Pimpinan Sektor, disarankan agar senantiasa mengedepankan rasa tanggung jawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat, para pemilih dan seluruh rakyat di seluruh Indonesia untuk memperjelas keadaan yang ada, hal-hal yang belum dan belum terlaksana dengan baik; mengemukakan dengan jelas sebab-sebab yang bersifat objektif dan subjektif, arah dan jalan keluar untuk melanjutkan pelaksanaan guna menciptakan perubahan yang mendasar dan substantif di setiap bidang yang dipersoalkan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat menyampaikan keyakinannya, bahwa dengan persiapan yang matang dan seksama, disertai semangat kerja yang terarah, tekun, berdedikasi, jujur, terbuka, memanfaatkan waktu dengan baik, dan menaati peraturan tata tertib sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, maka Sidang Tanya Jawab Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Angkatan ke-15 akan berlangsung dengan sukses, sungguh-sungguh efektif, substantif, mendalam, dan konstruktif, serta benar-benar memenuhi tuntutan dan harapan praktis para pemilih dan rakyat di seluruh negeri.
* Setelah sambutan pembukaan, Majelis Nasional mendengarkan laporan dari Pemerintah, Ketua Mahkamah Rakyat Agung, Kepala Jaksa Penuntut Umum Rakyat Agung, dan Auditor Jenderal Negara tentang pelaksanaan sejumlah resolusi Majelis Nasional ke-14 tentang pengawasan dan penyelidikan tematik, dan resolusi Majelis Nasional tentang pengawasan dan penyelidikan tematik dari awal masa sidang ke-15 hingga akhir masa sidang ke-4.
Sekretaris Jenderal Majelis Nasional - Kepala Kantor Majelis Nasional Bui Van Cuong memiliki laporan yang merangkum isi pemeriksaan pelaksanaan sejumlah resolusi Majelis Nasional ke-14 tentang pengawasan dan penyelidikan tematik dan resolusi Majelis Nasional tentang pengawasan dan penyelidikan tematik sejak awal masa sidang ke-15 hingga akhir masa sidang ke-4.
Setelah itu, Majelis Nasional mempertanyakan kepada anggota Pemerintah dan kepala sektor tentang pelaksanaan sejumlah resolusi Majelis Nasional ke-14 dan sejak awal masa sidang Majelis Nasional ke-15 hingga akhir masa sidang ke-4 tentang pengawasan tematik dan mempertanyakan bidang-bidang berikut: perencanaan dan investasi; keuangan; perbankan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)