Tiket pesawat dan buku pelajaran terus dibatasi oleh Negara untuk memiliki alat manajemen, memastikan akses masyarakat terhadap layanan, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
Pada sore hari tanggal 19 Juni, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang Harga (amandemen) dengan hampir 93% delegasi menyetujuinya. Undang-undang ini akan berlaku mulai 1 Juli 2024.
Berdasarkan undang-undang yang disahkan, Negara masih mengatur kisaran harga tiket pesawat, artinya Negara memberlakukan batas harga tertinggi untuk barang ini.
Dalam laporan penerimaan dan penjelasan di hadapan Majelis Nasional yang menekan tombol, Komite Tetap Majelis Nasional menjelaskan bahwa saat ini ada 6 maskapai penerbangan yang melayani rute domestik, namun pada kenyataannya, 3 maskapai penerbangan besar masih memegang pangsa pasar, di antaranya Vietnam Airlines sekitar 35%, Vietjet Air 40%, dan Bamboo Airways 16%.
Berdasarkan Undang-Undang Persaingan Usaha, pasar ini memiliki persaingan yang terbatas, dan dalam jangka pendek, Negara masih membutuhkan perangkat untuk mengelola harga layanan penerbangan domestik guna menstabilkan pasar. Dalam jangka panjang, ketika semua jenis transportasi berkembang secara serempak dan terdapat banyak pilihan, Negara akan menghitung dan mengatur harga layanan transportasi penumpang udara domestik yang sesuai.
Pengaturan harga tertinggi tiket pesawat tetap menjamin inisiatif pelaku usaha. Pasalnya, saat ini maskapai penerbangan memiliki kewenangan penuh untuk menentukan harga layanan, termasuk harga tiket pesawat. Hanya harga tiket kelas ekonomi yang tidak boleh melebihi harga tertinggi.
"Jika tidak ada batas harga tertinggi, artinya Negara telah mengabaikan instrumen pengaturan harga. Maskapai penerbangan dapat sepenuhnya menawarkan harga tiket pesawat yang tinggi untuk tiket kelas ekonomi, terutama selama liburan, Tet, dan musim turis ketika permintaan perjalanan meningkat. Hal ini berdampak pada masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah yang kesulitan mengakses layanan penerbangan, sehingga meningkatkan biaya sosial," jelas Komite Tetap Majelis Nasional.
Harga batas atas tiket pesawat domestik tetap tidak berubah selama 8 tahun. Kementerian Perhubungan berencana menaikkan batas atas tersebut, dengan kenaikan rata-rata 3,75% dibandingkan dengan harga saat ini. Untuk penerbangan di atas 1.280 km, batas atas dapat mencapai 4 juta VND sekali jalan.
Anggota DPR menekan tombol untuk mengesahkan RUU. Foto: Hoang Phong
Undang-undang yang disahkan hari ini juga menetapkan batas harga tertinggi untuk buku pelajaran. Komite Tetap menjelaskan bahwa buku pelajaran merupakan barang penting dengan volume konsumsi yang besar, dan harga barang-barang ini secara langsung memengaruhi sebagian besar masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Saat ini, penerbit masih menambahkan biaya distribusi buku dan diskon yang sangat tinggi (28-35% dari harga sampul) dalam perhitungan harga buku teks, yang menyebabkan harga buku ini melonjak tinggi dibandingkan pendapatan banyak orang. Oleh karena itu, diperlukan alat kontrol untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap masyarakat.
Terkait listrik, Negara tetap menetapkan harga barang ini. Komite Tetap Majelis Nasional menjelaskan bahwa penetapan harga merupakan tingkat regulasi tertinggi Negara terhadap harga barang dan jasa untuk memastikan tujuan pembatasan monopoli dan kehidupan rakyat.
Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Ketenagalistrikan, harga tenaga listrik disesuaikan berdasarkan faktor biaya dan tingkat serta waktu perubahan harga dipertimbangkan dalam konteks kondisi perkembangan sosial ekonomi negara dan pendapatan masyarakat.
Dengan demikian, dalam menggunakan ukuran penetapan harga, Negara telah memperhatikan tujuan menyelaraskan kepentingan para pihak, termasuk tujuan menstabilkan harga sesuai dengan konteks sosial ekonomi.
Undang-Undang Harga (diamandemen) disahkan dan juga menghapus daging babi dan susu untuk lansia dari daftar barang dan stabilisasi harga setelah menerima pendapat dari wakil-wakil Majelis Nasional dan Komite Tetap Majelis Nasional.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)