Pada tanggal 7 November, Majelis Nasional membahas di aula rancangan Undang-Undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Efek Bersifat Ekuitas, Undang-Undang tentang Akuntansi, Undang-Undang tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara... dan Undang-Undang tentang Ketenagalistrikan yang telah diubah.
Staf Perusahaan Listrik Distrik Thai Thuy ( Thai Binh ) memperbaiki masalah kelistrikan.
Pada 7 November, Majelis Nasional melanjutkan sidang kerjanya. Pagi harinya, para delegasi membahas di aula rancangan undang-undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Efek Berharga, Undang-Undang tentang Akuntansi, Undang-Undang tentang Audit Independen, Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Undang-Undang tentang Pengelolaan dan Penggunaan Barang Milik Negara, Undang-Undang tentang Administrasi Perpajakan, dan Undang-Undang tentang Cadangan Nasional.
Setelah itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan memaparkan dan mengklarifikasi sejumlah isu yang diajukan oleh para deputi Majelis Nasional.
Pada sesi siang, para delegasi membahas rancangan Undang-Undang Ketenagalistrikan (revisi) di aula. Menteri Perindustrian dan Perdagangan menjelaskan dan mengklarifikasi sejumlah isu yang diajukan oleh delegasi Majelis Nasional.
Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Undang-Undang Ketenagalistrikan tahun 2004 beserta perubahan dan tambahannya telah menetapkan kerangka hukum bagi kegiatan ketenagalistrikan dan pemanfaatan tenaga listrik, melindungi kepentingan sah pelanggan listrik dan organisasi yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, memenuhi peningkatan permintaan tenaga listrik, dan berkontribusi dalam mendorong pembangunan sosial ekonomi negara.
Namun, setelah hampir 20 tahun implementasi dan melalui 4 amandemen serta penambahan pada sejumlah pasal, praktik penerapan undang-undang ketenagalistrikan menunjukkan masih terdapat sejumlah permasalahan yang belum terpenuhi oleh ketentuan Undang-Undang Ketenagalistrikan yang berlaku saat ini. Oleh karena itu, Undang-Undang Ketenagalistrikan perlu diamandemen dan ditambah untuk mencapai tujuan pelaksanaan kebijakan Partai di sektor energi pada umumnya dan ketenagalistrikan pada khususnya, terutama tujuan untuk menjamin ketahanan energi nasional, memperkuat penugasan dan desentralisasi, meningkatkan efektivitas pengelolaan ketenagalistrikan oleh negara, serta segera menyesuaikan hubungan sosial yang timbul dalam praktik kegiatan ketenagalistrikan dan pemanfaatan tenaga listrik.
Rancangan Undang-Undang Ketenagalistrikan (perubahan) terdiri dari 9 bab dengan 130 pasal. Rancangan Undang-Undang ini mewarisi dan terutama mengubah 62 pasal tentang peraturan umum, pemberian izin usaha ketenagalistrikan, pasar ketenagalistrikan, jual beli tenaga listrik, harga tenaga listrik, hak dan kewajiban unit ketenagalistrikan dan pelanggan tenaga listrik, perlindungan tenaga listrik, dan keselamatan ketenagalistrikan. Rancangan Undang-Undang Ketenagalistrikan (perubahan) menghapus 4 pasal (propaganda, sosialisasi, dan edukasi hukum; berkas permohonan pemberian, perubahan, dan penambahan izin usaha ketenagalistrikan; hak dan kewajiban unit konsultasi ketenagalistrikan khusus; inspeksi ketenagalistrikan), dan menggabungkan 4 pasal tersebut ke dalam pasal-pasal lain (terutama tentang muatan kebijakan pembangunan investasi, penghematan listrik, dan harga listrik).
Rancangan undang-undang ini juga menambahkan 68 pasal, termasuk konten tentang perencanaan pengembangan tenaga listrik, kebijakan penawaran bagi investor dalam proyek pembangkit listrik, kebijakan penanganan sumber daya listrik darurat, kebijakan pengembangan dan pengoperasian proyek pembangkit listrik tenaga termal berbahan bakar gas, proyek pembangkit listrik yang diinvestasikan dengan metode kemitraan publik-swasta yang menerapkan kontrak bangun-operasi-serah, kebijakan energi terbarukan (tenaga surya, khususnya regulasi pengembangan tenaga angin lepas pantai), dan energi baru dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai (seperti hidrogen). Selain itu, terdapat mekanisme perdagangan listrik langsung, yang sepenuhnya menerapkan semua tingkatan pasar listrik yang kompetitif, bergerak menuju penghapusan subsidi silang harga listrik antar sektor ekonomi, jenis harga listrik, harga perdagangan listrik berdasarkan waktu, dan harga listrik multi-komponen.
Menurut VNA
[iklan_2]
Sumber: https://baobinhduong.vn/quoc-hoi-thao-luan-mot-loat-du-an-luat-va-luat-dien-luc-sua-doi-a334924.html
Komentar (0)