Izinkan saya bertanya, bagaimana kepulangan warga negara yang masuk militer namun tidak memenuhi standar kesehatan ke daerah asal diatur? - Pembaca Quang Sang
1. Peraturan tentang pemulangan warga negara yang tidak memenuhi standar kesehatan ke daerahnya
Sesuai dengan Pasal 6, Pasal 12 Surat Edaran Bersama 16/2016/TTLT-BYT-BQP, ketentuan mengenai pemulangan warga negara yang tidak memenuhi standar kesehatan ke daerah asal adalah sebagai berikut:
- Warga Negara yang tidak memenuhi standar kesehatan akan dikembalikan ke daerah asalnya setelah hasil pemeriksaan ulang kesehatan ditetapkan oleh Kepala Kedokteran Militer tingkat resimen atau sederajat dan disetujui oleh atasan langsung.
- Catatan kesehatan warga negara yang tidak memenuhi standar kesehatan dan dikembalikan ke daerah asalnya harus menyertakan surat keterangan sehat dinas militer lengkap dari dewan pemeriksaan kesehatan dinas militer setempat, dengan bagian yang mencatat hasil pemeriksaan kesehatan dan kesimpulan dari dewan pemeriksaan ulang kesehatan unit.
Pemulangan warga negara yang kurang sehat ke daerah asal dilakukan sesuai dengan peraturan Kementerian Pertahanan Nasional . Jika diperlukan, dinas kesehatan setempat akan menyelenggarakan pemeriksaan ulang (dalam waktu 7-10 hari sejak tanggal serah terima warga negara yang kurang sehat ke daerah asal).
Apabila terjadi ketidaksetujuan dengan kesimpulan Dewan Peninjauan Kesehatan unit tersebut, Dewan Dinas Militer Distrik akan menyerahkan berkas warga negara tersebut ke Dewan Pemeriksaan Kesehatan Provinsi untuk menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan.
2. Tanggung jawab unit penerima prajurit yang ikut dalam dinas militer
Tanggung jawab kesatuan penerima prajurit yang sedang menjalani tugas militer sesuai dengan Pasal 7 Surat Edaran 148/2018/TT-BQP adalah sebagai berikut:
- Berkoordinasi dengan instansi penugasan militer setempat untuk menyepakati kuota rekrutmen, waktu penelaahan data dan finalisasi jumlah pasukan dengan daerah, 10 hari sebelum tanggal surat panggilan wajib militer dari instansi daerah; berkoordinasi dengan daerah untuk menyelenggarakan dan menghadiri upacara penugasan militer; menerima dan memindahkan pasukan ke satuan dengan menggunakan mobil van, kereta api, atau kapal laut untuk menjamin keamanan mutlak; tidak menempatkan pasukan di daerah dalam jangka waktu yang lama; mempersiapkan diri dengan baik dalam segala aspek untuk menerima dan melatih prajurit baru sesuai rencana.
- Unit-unit diorganisasikan ke dalam kerangka kerja penetrasi tiga pertemuan dan empat pengetahuan: Secara aktif berkoordinasi dengan daerah-daerah untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan Kementerian Pertahanan Nasional.
- Dalam waktu 07 hari sejak tanggal penerimaan tentara, standar prajurit baru harus diperiksa ulang dan kompensasi harus diselesaikan (jika ada).
Jika harus menunggu hasil verifikasi politik , etika, atau penilaian kesehatan, segera beri tahu dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah tingkat distrik untuk secara proaktif melakukan pertukaran pasukan. Waktu pertukaran tidak boleh lebih dari 15 hari sejak tanggal serah terima militer; nilai tukar tidak boleh lebih dari 2% dibandingkan dengan target serah terima militer pemerintah daerah dengan unit tersebut.
Bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan ulang, berkoordinasi dengan instansi militer tingkat distrik untuk menyiapkan dokumen dan melaksanakan transfer kompensasi militer (jika ada) di unit. Menyelenggarakan pembagian pengalaman, tinjauan tengah periode, dan tinjauan akhir rekrutmen militer setiap tahun sesuai peraturan.
- Dalam waktu 15 hari terhitung sejak tanggal penerimaan prajurit, kesatuan wajib membuat daftar prajurit baru beserta keluarga yang berhak memperoleh jaminan kesehatan dan melaporkannya sesuai ketentuan.
3. Peraturan tentang organisasi kontrak perekrutan militer
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kontrak rekrutmen militer menurut Pasal 10 Surat Edaran 148/2018/TT-BQP adalah sebagai berikut:
- Komite Rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota bertugas untuk mengkoordinasikan antara pemerintah daerah dengan satuan militer penerima pasukan dalam rangka menyepakati sasaran dan jangka waktu pengkajian berkas, infiltrasi (bagi satuan yang wajib melakukan infiltrasi tiga kali dan empat kali), menetapkan jumlah pasukan, dan tata cara pemindahan pasukan sebagai berikut:
+ Komite Rakyat Provinsi berkoordinasi dengan tingkat divisi, brigade dan sederajat (secara langsung di bawah unit di bawah Kementerian).
+ Komite Rakyat Distrik berkoordinasi dengan tingkat resimen dan sederajat (tepat di bawah tingkat divisi dan sederajat).
- Panitia Rakyat di tingkat Provinsi dan Kabupaten mengarahkan instansi militer dan kepolisian pada tingkat yang sama untuk berkoordinasi secara erat dalam menjaring dan memanggil warga negara untuk masuk tentara dan melaksanakan kewajibannya masuk Keamanan Rakyat; instansi militer dan kepolisian pada tingkat Kabupaten menyepakati kuota dan personel untuk memanggil warga negara untuk masuk tentara dan melaksanakan kewajibannya masuk Keamanan Rakyat.
- Daerah dan satuan berkoordinasi dan bekerja sama secara erat dalam proses perekrutan dan pengelolaan prajurit. Satuan penerima prajurit mengirimkan perwira komandan sesuai peraturan untuk mengoordinasikan perekrutan dengan Komite Rakyat di tingkat provinsi dan Komite Rakyat di tingkat distrik, serta bertanggung jawab atas isi kontrak.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)