Menurut draf tersebut, kegiatan konstruksi didefinisikan ulang untuk mencakup cakupan yang lebih luas, mulai dari perencanaan, pengembangan proyek, survei, desain, dan konstruksi hingga manajemen dan pengoperasian proyek. Investor konstruksi adalah lembaga, organisasi, atau individu yang bertanggung jawab untuk mengatur, mengelola, dan memanfaatkan modal untuk melaksanakan kegiatan investasi konstruksi.
Salah satu fitur baru yang patut diperhatikan dalam draf tersebut adalah sistematisasi klasifikasi proyek investasi konstruksi berdasarkan bentuk investasi (investasi publik, PPP, investasi bisnis) dan berdasarkan skala serta kepentingannya.
Untuk proyek yang hanya memerlukan laporan ekonomi -teknis, rancangan peraturan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa peraturan itu "berlaku untuk bangunan keagamaan, proyek skala kecil, dan proyek dengan persyaratan teknis sederhana," sehingga mempersingkat prosedur untuk proyek-proyek tersebut.
Rumah-rumah individual yang dimiliki oleh rumah tangga atau individu dikecualikan dari persyaratan penyusunan laporan studi kelayakan atau laporan ekonomi-teknis, kecuali untuk bangunan bertingkat dan multi-apartemen.
Untuk proyek investasi bisnis, lembaga konstruksi khusus hanya menilai desain konstruksi, sedangkan pengambil keputusan investasi sepenuhnya bertanggung jawab untuk menilai proyek tersebut.
Secara spesifik, rancangan tersebut menambahkan beberapa kasus di mana izin konstruksi dikecualikan. Ini termasuk: konstruksi dalam proyek investasi yang studi kelayakan atau desain konstruksinya telah dinilai oleh lembaga konstruksi khusus; rumah-rumah individual dalam proyek pengembangan perkotaan atau proyek perumahan dengan perencanaan detail 1/500 yang telah disetujui; dan pekerjaan konstruksi tingkat 4 dan rumah-rumah individual di bawah 7 lantai di daerah pedesaan, pegunungan, dan kepulauan.
Draf tersebut mengalokasikan satu bagian untuk mengatur investasi dalam pembangunan proyek-proyek khusus, termasuk proyek-proyek rahasia negara, proyek-proyek mendesak dan kritis, serta proyek-proyek sementara; dengan memungkinkan penerapan prosedur yang disederhanakan.
Aspek penting lainnya dari rancangan tersebut adalah regulasi tentang kontrak konstruksi. Rancangan tersebut secara jelas menguraikan prinsip-prinsip penandatanganan dan pelaksanaan kontrak, keabsahan dan kedudukan hukumnya; rancangan tersebut juga memberikan regulasi yang lebih spesifik tentang kasus-kasus di mana kontrak dapat dimodifikasi, terutama dalam hal keadaan kahar atau perubahan mendasar dalam keadaan, yang bertujuan untuk meringankan kesulitan bagi investor dan kontraktor.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/se-bo-sung-nhieu-truong-hop-duoc-mien-giay-phep-xay-dung-post811365.html






Komentar (0)