Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah mengusulkan agar calon guru tidak menerima tunjangan hidup bulanan sebesar 3,63 juta VND jika hasil akademis mereka buruk.
Pada pertengahan Agustus, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengumumkan rancangan keputusan yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Keputusan 116 Tahun 2020 tentang kebijakan untuk mendukung biaya pendidikan dan biaya hidup bagi mahasiswa pedagogi.
Mahasiswa pedagogi masih dibiayai oleh negara melalui biaya kuliah dan biaya hidup sebesar 3,63 juta VND per bulan, maksimal 10 bulan per tahun akademik. Namun, mulai tahun kedua dan tahun akademik berikutnya, Kementerian mengusulkan untuk tidak mempertimbangkan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa dengan nilai rata-rata akademik atau nilai pelatihan yang buruk (di bawah 2/4).
Sebelumnya, Keputusan 116 tidak menetapkan persyaratan prestasi akademik atau nilai pelatihan siswa. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa usulan ini akan memotivasi siswa untuk belajar, sehingga meningkatkan kualitas.
Para kandidat mengikuti tes penilaian kompetensi di Universitas Pendidikan Nasional Hanoi pada pagi hari tanggal 6 Mei. Foto: Duong Tam
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116, dana untuk membiayai pendidikan dan biaya hidup mahasiswa program keguruan dan ilmu pendidikan bersumber dari anggaran tahunan pendidikan dan pelatihan daerah, kementerian, dan cabang, bukan dari perguruan tinggi.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Pelatihan yang berlaku mulai tahun ajaran 2021-2022 ini dinilai Kementerian Pendidikan dan Pelatihan berdampak positif dalam menarik minat siswa berprestasi untuk belajar pedagogi. Namun, banyak pendapat yang menyatakan bahwa pemberian bantuan biaya hidup sebesar 3,63 juta VND per bulan bagi siswa tidak masuk akal dan hanya menyelesaikan masalah di permukaan. Sebaliknya, kementerian dan sektor terkait seharusnya memiliki kebijakan untuk meningkatkan gaji guru guna menarik minat siswa berbakat. Saat ini, gaji guru berkisar antara 3,8 juta hingga 12,2 juta VND, tergantung jenjang pendidikan dan pangkat guru, belum termasuk tunjangan.
Terdapat pula banyak masalah terkait dukungan biaya hidup bagi mahasiswa pelatihan guru. Tahun lalu, ribuan mahasiswa dari berbagai sekolah seperti Universitas Saigon, Universitas Pedagogis Kota Ho Chi Minh, atau Universitas Ibukota Hanoi tidak menerima biaya hidup karena pemerintah daerah belum mencairkan dana tersebut.
Sementara itu, kebijakan pembebasan biaya kuliah, yang diterapkan sejak Undang-Undang Pendidikan tahun 1998, juga bertujuan untuk menarik minat mahasiswa ke jurusan pedagogi. Namun, banyak mahasiswa yang lulus tanpa pekerjaan atau bekerja di bidang lain selain jurusan mereka, sehingga menyebabkan pemborosan besar. Banyak mahasiswa masuk jurusan pedagogi hanya karena pembebasan biaya kuliah dan tidak mencintai profesi tersebut. Oleh karena itu, sejak akhir tahun 2017, para ahli telah mengusulkan untuk menghapus peraturan ini.
Undang-Undang Pendidikan tahun 2019 dan Keputusan Presiden Nomor 116 yang mengaturnya menetapkan bahwa calon guru dibiayai dengan biaya pendidikan dan biaya hidup, tetapi harus menggantinya apabila mereka tidak bekerja di industri tersebut dalam jangka waktu yang cukup (6-8 tahun), berpindah ke industri lain, putus sekolah, tidak menyelesaikan program, atau terpaksa meninggalkan sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengatakan akan mengumpulkan komentar tentang Rancangan Amandemen Dekrit 116 hingga 14 Oktober.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)