Penyitaan di AS melonjak pada bulan Mei, setelah moratorium penyitaan era pandemi berakhir.
Satu dari 4.000 rumah di AS disita pada bulan Mei, menurut laporan dari perusahaan data real estat Attom. Pengajuan penyitaan naik 7% dari bulan April dan naik 14% dari bulan yang sama di tahun 2022. Informasi ini didasarkan pada data dari lebih dari 3.000 wilayah, yang mewakili lebih dari 99% populasi AS.
Bulan lalu, 4.000 rumah disita, naik 38% dari April dan 41% dari periode yang sama di tahun 2022. Selain itu, pemberi pinjaman memulai proses penyitaan hampir 23.250 rumah, naik 5% dari Mei 2022.
Banyak dari kasus ini merupakan akibat dari berakhirnya moratorium penyitaan properti di era pandemi. Banyak negara bagian memperpanjang moratorium federal yang berakhir pada tahun 2021. Namun kini, para pemilik rumah yang menunggak pembayaran hipotek selama beberapa tahun terakhir menerima pemberitahuan penyitaan.
Di seluruh Amerika Serikat, hampir 35.200 properti terancam penyitaan. Paul Urich, seorang pengacara yang menangani kasus penyitaan di Orlando, Florida, mengatakan banyak orang tidak mampu membeli rumah yang mereka tinggali.
“Semuanya menjadi sangat mahal, dan banyak dari mereka terjebak dengan hipotek dengan suku bunga mengambang, sehingga cicilannya terus meningkat,” ujarnya.
Suku bunga hipotek tetap 30 tahun juga telah meningkat dari kurang dari 3% dua tahun lalu menjadi hampir 7% sekarang, menurut Federal Home Loan Mortgage Corporation, Freddie Mac. Illinois, Maryland, dan New Jersey adalah tiga negara bagian dengan tingkat penyitaan tertinggi. Di Illinois, satu dari setiap 2.144 rumah mengalami penyitaan.
Tuan Ky ( menurut Agen Properti )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)