Kota itu sedang tertidur lelap
Banyak pengunjung baru di Provinsi Shanxi, Tiongkok, terkejut melihat betapa sibuknya kota ini tiba-tiba menjadi sunyi di siang hari. Sekitar pukul 12.00 hingga 15.00, hampir semua aktivitas terhenti untuk memberi jalan bagi sebuah kebiasaan penting: tidur siang.
Menurut "Survei Tidur Sehat Tiongkok 2022", Shanxi memimpin negara dengan 63,9% penduduknya memiliki kebiasaan tidur siang. Penduduk setempat menganggap periode ini sebagai "siang besar", bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jangka waktu tidur siang dapat berubah tergantung musim, biasanya dari pukul 12.00 hingga 14.30 di musim dingin dan diperpanjang hingga pukul 15.00 di musim panas.

Di jalanan, mudah untuk melihat tanda "istirahat makan siang, mohon jangan ganggu" yang tergantung di depan toko dan restoran. Di dalam, karyawan dapat tidur di meja atau tempat lain yang nyaman. Seorang pemilik toko bercerita: "Pagi hari sangat ramai, kalau kami tidak tidur siang, kami tidak akan punya cukup energi untuk melayani pelanggan di malam hari."
Pengalaman pengunjung yang unik
Budaya tidur siang ini memengaruhi setiap aspek kehidupan, mulai dari layanan makanan hingga layanan pesan antar. Beberapa wisatawan melaporkan pesanan mereka dibatalkan pada pukul 14.00 karena restoran sedang tidur, atau harus menunggu hingga malam untuk menerima pesanan. Para pengemudi pengantar bahkan menumpuk paket-paket ke dalam "benteng" agar mendapatkan tempat yang tenang untuk beristirahat.

Bagi mereka yang datang untuk bekerja, penjadwalan harus fleksibel. Seorang pengguna media sosial berbagi: "Saya tiba di Thai Nguyen (provinsi Son Tay) pukul 13.30 untuk bertemu seorang mitra dan mendapati seluruh kantor, termasuk para pemimpin, sedang tidur. Saran saya, jangan membuat janji temu sebelum pukul 16.00."
Keseriusan budaya ini juga tercermin dalam sistem pendidikan , di mana siswa sekolah dasar wajib memiliki tanda tangan orang tua yang menyatakan bahwa mereka telah "tidur siang". Bahkan tempat wisata seperti Benteng Kekaisaran Xiangfu telah menyediakan area terpisah bagi pengunjung untuk menikmati tidur siang layaknya penduduk setempat.

Menjelaskan karakteristik budaya
Menurut Finance Sina, kebiasaan tidur siang yang sudah mengakar di Son Tay berasal dari tiga faktor utama:
1. Geografi dan sejarah
Son Tay terletak di Dataran Tinggi Loess, beriklim kering dan memiliki perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam. Dahulu, pekerjaan pertanian dan pertambangan sangat menuntut fisik, sehingga istirahat siang menjadi suatu keharusan untuk memulihkan energi.
2. Masakan lokal
Shanxi dikenal sebagai "ibu kota mi" Tiongkok. Hidangan mi seperti mi pisau dan mi tijian kaya karbohidrat, cepat dicerna, dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan kantuk. Banyak wisatawan mengaku: "Setelah menyantap semangkuk mi di Shanxi, saya mengerti mengapa mereka perlu tidur siang."
3. Gaya hidup industri
Sebagai provinsi dengan industri pertambangan batu bara yang maju dan banyaknya badan usaha milik negara, sebagian besar pekerja tinggal di dekat tempat kerja mereka. Hal ini memudahkan mereka untuk pulang dan beristirahat di siang hari. Kebiasaan ini telah dipertahankan selama beberapa generasi dan secara bertahap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya.

Tips untuk wisatawan
Saat mengunjungi Son Tay, pengunjung sebaiknya merencanakan wisata dan belanja di pagi hari atau setelah pukul 15.00. Manfaatkan waktu tenang di sore hari sebagai kesempatan untuk merasakan ritme kehidupan yang berbeda, bersantai di hotel, atau mencari kafe terbuka untuk beristirahat dan mengamati kehidupan lokal secara perlahan.
Sumber: https://baodanang.vn/son-tay-kham-pha-tinh-thanh-ngu-trua-3-tieng-moi-ngay-3310748.html






Komentar (0)