Starbucks mengatakan serangan ransomware pada vendor perangkat lunak pihak ketiga mengganggu sistem pencatatan waktu kerja karyawannya.
Blue Yonder, penyedia perangkat lunak manajemen rantai pasokan milik Panasonic, mengatakan pada tanggal 25 November bahwa sistemnya terganggu karena serangan ransomware pada tanggal 21 November.
Starbucks adalah salah satu pelanggan yang menggunakan perangkat lunak Blue Yonder untuk melacak shift dan kehadiran karyawan di Amerika Utara.
Akibatnya, toko-toko harus beralih ke metode manual seperti kertas dan pena untuk pencatatan waktu, menurut juru bicara Starbucks.
Namun, insiden tersebut tidak memengaruhi operasional jaringan tersebut. Pelanggaran keamanan Blue Yonder memengaruhi toko-toko di Amerika Serikat dan Kanada.
Dalam pesan kepada karyawan, Starbucks mengatakan Blue Yonder belum memberikan kerangka waktu spesifik kapan masalah tersebut dapat diselesaikan.
Marina Renneke, juru bicara Blue Yonder, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan keamanan untuk mempercepat proses pemulihan sistem.
Menurut CNN , beberapa jaringan toko kelontong di Inggris telah mengambil tindakan untuk menangani insiden tersebut.
Menanggapi Bloomberg News , seorang perwakilan jaringan Morrisons mengatakan insiden Blue Yonder memengaruhi sistem manajemen gudang tetapi toko beroperasi dengan baik berkat sistem cadangan.
Jaringan Sainsbury juga menggunakan perangkat lunak Blue Yonder, tetapi tidak terpengaruh karena memiliki solusi alternatif. Jaringan Asda juga telah memberikan tanggapan serupa.
Pelanggan Blue Yonder beroperasi di berbagai industri seperti manufaktur, grosir, logistik, otomotif, dan restoran.
(Menurut Bloomberg)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/starbucks-te-liet-phai-dung-giay-but-cham-cong-2345634.html
Komentar (0)