Revisi undang-undang ini telah menggeser fokus dari pola pikir "perlindungan hak" ke "kepemilikan, komersialisasi, dan marketisasi" kekayaan intelektual. Hal ini menunjukkan bahwa negara maju adalah negara di mana aset tak berwujud, kekayaan intelektual, mencakup sebagian besar dari total aset nasional, dan Vietnam harus mengikuti tren ini jika ingin meningkatkan daya saingnya.
Undang-undang menetapkan bahwa pengakuan dan pengelolaan aset kekayaan intelektual di perusahaan harus ditangani oleh Pemerintah, yang akan mengeluarkan peraturan rinci tentang standar akuntansi, penjelasan, dan penilaian. Aset yang belum memenuhi kriteria untuk diakui dalam neraca masih dapat dilacak dalam pembukuan terpisah, sehingga memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif menginventarisasi dan mengelola seluruh aset kekayaan intelektual mereka.

Salah satu reformasi utama adalah transformasi digital komprehensif dari kegiatan pendaftaran dan pemeriksaan hak kekayaan intelektual. Waktu pemeriksaan paten telah dikurangi menjadi 12 bulan; pada saat yang sama, mekanisme pemeriksaan jalur cepat dalam waktu 3 bulan telah diperkenalkan, yang menunjukkan upaya kuat untuk mengurangi prosedur administratif dan meningkatkan kualitas layanan.
Undang-undang ini juga memperjelas peraturan terkait produk yang dibuat oleh kecerdasan buatan. AI tidak tunduk pada hak kekayaan intelektual. Produk yang sepenuhnya dibuat oleh AI tidak dilindungi oleh hak cipta atau paten. Jika manusia menggunakan AI sebagai alat dan memberikan kontribusi kreatif yang signifikan, mereka dapat diakui sebagai penciptanya. Dalam kasus di mana tingkat kontribusinya rendah, hak kepemilikan tidak terbentuk, tetapi pengguna tetap memiliki hak untuk mengeksploitasinya secara komersial. Peraturan ini selaras dengan tren global .
Terkait penggunaan data untuk melatih AI, hukum mengizinkan penggunaan informasi yang dipublikasikan secara sah dan tersedia untuk umum, asalkan hasilnya tidak melanggar hak cipta atau pemilik kekayaan intelektual. Ini merupakan langkah penting menuju terciptanya lingkungan yang aman dan kreatif bagi komunitas riset dan bisnis teknologi.
Undang-undang ini memperluas cakupan perlindungan untuk mencakup desain industri untuk produk non-fisik, sebuah perubahan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan tren desain digital, produk virtual, dan lingkungan teknologi baru. Pada saat yang sama, undang-undang ini melegalkan berbagai isu yang muncul dari teknologi seperti big data, blockchain, aset digital, dan generasi AI, memastikan bahwa kerangka hukum tidak menjadi usang dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.
Di bidang penegakan hak kekayaan intelektual, hukum memperkuat kewenangan pengadilan dan menambahkan sanksi yang lebih bersifat jera, memperlakukan pelanggaran sebagai sesuatu yang mirip dengan pencurian di dunia nyata. Penegakan hukum di lingkungan digital ditekankan sebagai solusi yang inovatif.
Mengintegrasikan kekayaan intelektual ke dalam pendidikan umum dan pendidikan tinggi dianggap sebagai pendekatan mendasar untuk meningkatkan kesadaran sosial. Dunia usaha dan masyarakat didorong untuk memandang kekayaan intelektual tidak hanya sebagai alat pertahanan tetapi juga sebagai pendorong persaingan dan pembangunan.
Dengan fokus pada komersialisasi kekayaan intelektual, penyederhanaan prosedur, dan mendorong penerapan teknologi dalam manajemen negara, Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal Undang-Undang tentang Kekayaan Intelektual diharapkan dapat menciptakan landasan hukum yang kokoh, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing nasional di era transformasi digital dan kecerdasan buatan.
Sumber: https://mst.gov.vn/tai-san-tri-tue-duoc-dinh-gia-va-cong-nhan-lam-tai-san-bao-dam-19725121113585226.htm






Komentar (0)