Lammens dengan cepat menunjukkan kemampuannya di MU setelah hanya 6 bulan. |
Menurut mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer, Senne Lammens adalah kepingan yang hilang yang telah ditunggu-tunggu Manchester United selama bertahun-tahun dan langkah pertama dalam perjalanan mereka untuk merebut kembali trofi yang selama ini luput dari Old Trafford.
Setelah De Gea meninggalkan klub pada tahun 2023, MU terus-menerus kesulitan di posisi penjaga gawang. Tom Heaton hanya menjadi solusi sementara, Dean Henderson tidak diberi kesempatan yang jelas, Altay Bayındır mengecewakan, dan Andre Onana menjadi sasaran kritik karena serangkaian kesalahan individu.
Dalam konteks itu, Lammens – kiper yang didatangkan dari Royal Antwerp dengan harga £18 juta – muncul secara diam-diam tetapi dengan cepat menunjukkan kemampuannya. Mark Schwarzer, yang telah mencatatkan lebih dari 500 penampilan di Premier League, percaya bahwa Lammens membawa sesuatu yang selama ini kurang dimiliki MU: keandalan dan kesederhanaan.
"Dia adalah kiper klasik," ujar Schwarzer. "Dia percaya diri, mengontrol ruang, membuat keputusan yang baik saat keluar dari gawangnya, dan yang terpenting, meminimalkan kesalahan. Terkadang kita melupakan dasar-dasar seorang kiper yang baik. Lammens datang dan menyederhanakan semuanya."
Menurut Schwarzer, konsistensi Lammens telah membantu lini pertahanan Manchester United bermain dengan lebih percaya diri. Bola-bola tinggi di area penalti tidak lagi menjadi kekhawatiran terus-menerus, karena para bek tahu bahwa kiper di belakang mereka siap untuk keluar dan mengatasinya.
Hanya beberapa minggu setelah bergabung dengan "Setan Merah," Lammens berhasil merebut hati para penggemar Old Trafford. Banyak pendukung bahkan membandingkannya dengan legenda Peter Schmeichel dan menciptakan lagu khusus untuk menyemangatinya. Bagi MU, kepercayaan diri di posisi penjaga gawang ini bisa menjadi fondasi untuk babak kesuksesan baru.
Sumber: https://znews.vn/tan-binh-mo-loi-tro-lai-vinh-quang-cho-mu-post1611053.html






Komentar (0)