Roket Spectrum gagal dalam uji peluncuran yang diharapkan menjadi langkah baru bagi Eropa di bidang luar angkasa.
Roket Spectrum dipindahkan ke landasan peluncuran sebelum uji coba gagal.
Roket orbital pertama yang diluncurkan dari benua Eropa (kecuali Rusia) jatuh tak lama setelah lepas landas pada tanggal 30 Maret, dalam sebuah uji coba yang diawasi ketat terhadap upaya benua tersebut untuk membangun ekonomi luar angkasa baru.
Roket Spectrum, yang dikembangkan oleh Isar Aerospace Jerman, terbakar di badan pesawatnya, jatuh dan meledak setelah diluncurkan dari Pelabuhan Antariksa Andoya di Norwegia, menurut AFP.
Rudal tersebut diluncurkan dari landasan peluncuran pada pukul 12.30 siang tanggal 30 Maret dan terbang selama sekitar 30 detik sebelum akhirnya berakhir, ungkap Isar Aerospace. Rudal tersebut kemudian jatuh ke laut.
Dengan panjang 28 meter, roket dua tahap ini dirancang untuk meluncurkan satelit berukuran kecil dan menengah ke luar angkasa. Peluncuran telah ditunda beberapa kali karena kondisi cuaca. Isar Aerospace tidak memiliki ekspektasi tinggi untuk uji coba ini.
"Setiap detik roket terbang sangat bermanfaat, karena kami mengumpulkan data dan pengalaman. Tiga puluh detik adalah kesuksesan besar," ujar Daniel Metzler, salah satu pendiri dan CEO perusahaan, sebelum peluncuran.
"Kami tidak berharap bisa mencapai orbit dengan uji coba ini. Faktanya, belum ada perusahaan yang berhasil meluncurkan wahana peluncur pertamanya ke orbit," tambahnya.
Upaya pertama Eropa untuk meluncurkan roket ke orbit dilakukan pada tahun 2023 oleh Virgin Orbit milik pengusaha miliarder Richard Branson. Perusahaan tersebut menggunakan Boeing 747 untuk meluncurkan roket ke orbit dari barat daya Inggris, tetapi gagal, yang menyebabkan perusahaan tersebut ditutup.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ten-lua-quy-dao-cua-chau-au-roi-va-phat-no-sau-khi-phong-185250330204705606.htm
Komentar (0)