
Timnas U22 Indonesia (dengan jersey merah) mengalami hasil mengecewakan di SEA Games 33 - Foto: Bola
Kenyataan bahwa tim U22 Indonesia secara resmi tersingkir di babak penyisihan grup SEA Games ke-33 pada malam 12 Desember menciptakan salah satu kejutan terbesar dalam turnamen tersebut.
Meskipun tim tersebut menang 3-1 melawan U22 Myanmar, mereka tetap tereliminasi karena, meskipun memiliki 3 poin yang sama dengan U22 Malaysia, mereka memiliki selisih gol yang lebih buruk (3 gol dibandingkan 4).
Tersingkirnya Indonesia dari babak penyisihan grup SEA Games memicu gelombang kekecewaan mendalam di media Indonesia. Banyak surat kabar menyebutnya sebagai salah satu kegagalan terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Surat kabar Bola mengadopsi nada yang sangat kritis, menggambarkan kekalahan itu sebagai "tahun 2025 yang kelam bagi sepak bola Indonesia." Surat kabar itu juga menekankan bahwa tersingkirnya Indonesia di babak penyisihan grup adalah rekor terburuk bagi sepak bola Indonesia dalam 16 tahun terakhir, mengulangi kekalahan pahit tahun 2009.
Selanjutnya, surat kabar tersebut menganalisis alasan utama dari keruntuhan ini, yaitu kekalahan tak terduga 0-1 melawan tim U22 Filipina di pertandingan pembuka.
Sebagai juara bertahan SEA Games, tersingkir di babak awal tidak dapat diterima. Ini dianggap sebagai kemunduran yang disayangkan dan membutuhkan pertimbangan serius dari Federasi Sepak Bola Indonesia.
Berbeda dengan pesimisme Bola dan surat kabar lainnya, CNN Indonesia memilih nada yang menggembirakan dan berorientasi ke masa depan dengan judul utama: "Tegakkan kepala dan kembali lebih kuat."
Artikel tersebut mengakui bahwa tim U22 Indonesia secara tragis tersingkir karena catatan mencetak gol yang buruk. Namun, artikel tersebut mendesak seluruh tim untuk tetap tegak dan tidak membiarkan kenyataan pahit ini menghambat perkembangan mereka.
CNN Indonesia menekankan perlunya penilaian komprehensif terhadap gaya bermain dan performa, terutama bagi pemain yang saat ini bermain di Eropa seperti Ivar Jenner dan Jens Raven – yang masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan mengincar tujuan yang lebih besar bagi sepak bola Indonesia di masa depan.
Sumber: https://tuoitre.vn/that-vong-bao-chi-indonesia-goi-nam-2025-la-nam-den-toi-cua-bong-da-xu-van-dao-20251213120029916.htm






Komentar (0)