Menteri Pertanian AS Brooke Rollins mengatakan pada 21 Maret bahwa AS telah mulai mengimpor telur ayam dari Turki dan Korea Selatan dan sedang bernegosiasi dengan negara lain untuk impor sementara, menurut AFP. "Kami sedang bernegosiasi untuk membeli ratusan juta telur dalam jangka pendek," kata Rollins.
Perhatikan bahwa setiap pelanggan hanya diperbolehkan membeli 2 karton telur di sebuah toko di Gloucester, Massachusetts (AS) pada tanggal 8 Maret.
Beberapa wabah flu burung di Amerika Serikat telah memaksa para petani memusnahkan sedikitnya 30 juta unggas, yang mengakibatkan kekurangan telur dalam negeri dan menaikkan harga telur.
Presiden Donald Trump menjadikan isu ini sebagai prioritas selama kampanye pemilihannya tahun lalu. Setelah kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, ia menugaskan Rollins untuk meningkatkan pasokan telur dan menurunkan harga.
Dalam beberapa minggu berikutnya, produsen di beberapa negara mengumumkan minat AS untuk membeli produk mereka. Menurut AFP, asosiasi unggas di Polandia dan Lithuania mengatakan mereka telah dihubungi oleh misi diplomatik AS untuk membeli telur.
"Banyak negara kekurangan telur. Pertanyaan utamanya adalah kondisi keuangan apa yang akan ditawarkan Amerika," kata Katarzyna Gawronska, direktur Kamar Dagang Pakan dan Unggas Polandia.
USDA baru-baru ini melaporkan bahwa harga telur grosir telah turun hampir 50% sejak akhir Februari, menunjukkan bahwa harga eceran akan segera mengalami penurunan. "Tren penurunan ini menggarisbawahi efektivitas pendekatan USDA," ujar USDA, menggunakan akronim lembaga tersebut.
Menteri Rollins mengatakan Amerika Serikat akan berhenti mengimpor telur ketika peternak telur dalam negeri dapat meningkatkan pasokan, mudah-mudahan dalam beberapa bulan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/thieu-trung-ga-tram-trong-my-can-nhap-hang-tram-trieu-qua-185250322090946129.htm
Komentar (0)