Banyak orang mengatakan bahwa mengonsumsi daging babi hutan, musang, dan biawak membawa keberuntungan di tahun baru, tetapi para ahli memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan kesehatan. Apakah ini benar atau salah? (Hung, 33 tahun, Hanoi )
Membalas:
Hidangan yang terbuat dari hewan liar seperti babi hutan, tikus bambu, musang, atau reptil seperti biawak, kura-kura, dan burung liar dianggap sebagai makanan lezat dan "makanan orang kaya" oleh banyak orang Vietnam, yang melambangkan kemewahan saat menjamu tamu. Mereka percaya bahwa makan daging hewan liar di awal tahun membawa keberuntungan dan kemakmuran, sehingga permintaan akan makanan lezat ini meningkat selama Tet (Tahun Baru Imlek).
Namun, mengonsumsi hidangan yang terbuat dari hewan liar menimbulkan banyak risiko kesehatan, terutama ketika konsumen tidak menyadari asal dan sumber makanan tersebut. Bahkan, beberapa patogen berbahaya masih ada di hewan liar dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia, seperti virus influenza A/H5N1 yang terdeteksi pada musang.
Burung liar dapat menularkan banyak penyakit berbahaya seperti virus influenza unggas H5N1, ornitosis (demam burung), psittacosis (demam burung beo), diare, kolera, disentri, cacing parasit, virus ensefalitis Jepang, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, banyak orang keliru percaya bahwa hewan liar, seperti babi hutan, "bersih" karena berasal dari alam dan dapat digunakan untuk membuat puding darah dan dikonsumsi. Namun, mengonsumsi puding darah babi hutan tetap membawa risiko tertular Streptococcus suis. Pasien yang terinfeksi Streptococcus suis dapat menjadi sakit parah dengan sangat cepat. Hanya beberapa jam setelah timbulnya gejala seperti sakit perut, mual, muntah, atau ruam, kondisi mereka dapat memburuk.
Selain itu, babi hutan dan hewan liar lainnya seperti musang, rusa, dan tikus bambu, jika tidak dimasak hingga matang, berisiko menyebabkan infeksi parasit yang dapat mengakibatkan komplikasi berbahaya.
Dokter Le Van Thieu
Departemen Penyakit Infeksi Umum, Rumah Sakit Nasional untuk Penyakit Tropis
Tautan sumber






Komentar (0)