Penumpang wajib tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman saat pesawat meluncur menuju lokasi pendaratan, sesuai peraturan baru Turki. (Sumber: DPA) |
Baru-baru ini, Otoritas Penerbangan Sipil Umum Turki (DGCA Turki) mengeluarkan peraturan yang memberikan sanksi administratif kepada penumpang yang membuka sabuk pengaman, berdiri, atau mengambil bagasi saat tanda "kencangkan sabuk pengaman" masih menyala—perilaku yang umum di banyak penerbangan. Peraturan ini resmi berlaku pada bulan Mei.
Menurut media lokal, dendanya bisa mencapai 2.603 Lira, setara dengan sekitar 67 dolar AS, bagi penumpang yang "terburu-buru" turun dari pesawat lebih awal dengan seenaknya membuka sabuk pengaman, mengambil barang bawaan, dan berjalan menuju pintu tanpa izin. Bahkan ketika lampu sein mati, jika penumpang tetap memaksa masuk ke depan saat kursi di depan belum siap, mereka tetap dapat dihukum sesuai peraturan.
Peraturan baru ini diperkenalkan setelah banyaknya keluhan dari penumpang dan inspeksi di tempat, yang menunjukkan pelanggaran yang meluas, meskipun peraturan keselamatan internasional melarang berdiri saat pesawat sedang meluncur ke terminal, kata DGCA Turki.
"Jangan berdiri atau bergerak di lorong sampai giliran Anda turun," adalah pengumuman wajib yang harus disampaikan oleh maskapai penerbangan di Turki setelah mendarat. Kegagalan mematuhinya dapat mengakibatkan denda.
Media Turki melaporkan bahwa maskapai penerbangan terbesar di negara itu, Turkish Airlines, telah menyebarluaskan peraturan ini kepada semua pramugari dan staf penerbangan untuk memastikan penerapan yang ketat.
Meskipun undang-undang penerbangan di banyak negara melarang penumpang membuka sabuk pengaman dan berdiri lebih awal, hukumannya tidak umum. Dengan langkah tegas ini, Turki berharap dapat meningkatkan kesadaran penumpang dan memastikan keselamatan selama perjalanan, bahkan setelah pesawat mendarat.
Sumber: https://baoquocte.vn/tho-nhi-ky-hanh-khach-thao-day-an-toan-som-sau-khi-may-bay-ha-canh-co-the-bi-phat-tien-316177.html
Komentar (0)