Kisah ini dibagikan oleh Gubernur Bank Negara Nguyen Thi Hong pada sidang ke-49 Komite Tetap Majelis Nasional pada sore hari tanggal 22 September, saat memberikan pendapat tentang rancangan Undang-Undang tentang Penjaminan Simpanan (diamandemen).
Rancangan undang-undang perubahan tersebut mengatur waktu timbulnya kewajiban membayar uang asuransi lebih awal dengan 3 waktu tertentu.
Yang pertama adalah sejak rencana kebangkrutan lembaga kredit disetujui atau Bank Negara mempunyai dokumen yang mengonfirmasi bahwa cabang bank asing tidak mampu membayar simpanan.

Komite Tetap Majelis Nasional memberikan pendapat tentang rancangan Undang-Undang Penjaminan Simpanan yang direvisi (Foto: Hong Phong).
Kedua, saat Bank Negara menerbitkan dokumen yang menangguhkan kegiatan penerimaan simpanan lembaga kredit di bawah pengawasan khusus ketika lembaga kredit tersebut telah mengakumulasi kerugian lebih dari 100% dari nilai modal dasar dan dana cadangannya.
Ketiga, pembayaran dalam kasus khusus ketika Bank Negara Vietnam melapor kepada Pemerintah untuk meminta keputusan pembayaran kepada lembaga penjamin simpanan jika lembaga kredit di bawah kendali khusus tersebut pailit atau berisiko pailit. Waktu timbulnya kewajiban pembayaran ditentukan ketika Bank Negara menerbitkan pemberitahuan tertulis kepada lembaga penjamin simpanan tentang pembayaran dalam kasus khusus.
Berbagi lebih lanjut mengenai konten ini, Gubernur Nguyen Thi Hong menuturkan saat terjadi insiden penarikan dana massal di Bank SCB, meskipun dana penjaminan simpanan saat itu hampir 100.000 miliar VND, namun tidak dapat digunakan.
Ibu Hong mengatakan alasannya adalah karena undang-undang lama menetapkan bahwa dana penjaminan simpanan ini hanya akan dibayarkan ketika lembaga kredit bangkrut. Padahal, menurut Gubernur Nguyen Thi Hong, kebangkrutan adalah kisah yang sulit.
Itu pula yang menjadi alasan mengapa amandemen ini, rancangan undang-undang tersebut, mengusulkan agar asuransi simpanan dapat dibayarkan kepada deposan lebih cepat daripada harus menunggu hingga kebangkrutan dinyatakan untuk dapat digunakan.
Atas dasar itu pula, menurut Gubernur, apabila lembaga penjamin simpanan sudah menghabiskan seluruh dananya dan tidak cukup lagi untuk membayar deposan, dalam rancangan undang-undang ini diusulkan agar lembaga penjamin simpanan dapat memperoleh pinjaman khusus dari Bank Negara.
Selain menetapkan waktu pembayaran lebih awal, rancangan undang-undang hasil amandemen tersebut juga menyesuaikan batas waktu pembayaran asuransi menjadi lebih awal dari undang-undang saat ini.

Gubernur Bank Negara Nguyen Thi Hong (Foto: Hong Phong).
Rancangan undang-undang ini juga menambahkan ketentuan bahwa dalam kasus khusus, Gubernur Bank Negara menetapkan batas pembayaran maksimum yang setara dengan seluruh simpanan nasabah yang dijamin. Berdasarkan undang-undang saat ini, wewenang ini berada di tangan Perdana Menteri .
Perubahan ini, menurut Gubernur, bertujuan untuk meningkatkan peran lembaga penjamin simpanan dalam melindungi hak-hak deposan dan memastikan keamanan sistem.
"Jika pembayaran lebih awal dapat menjamin keamanan sistem, deposan juga dapat menerima jumlah maksimum yang setara dengan simpanan mereka, bukan sesuai batas penjaminan simpanan," tegas Ibu Hong.
Ia menambahkan, dalam kasus Bank SCB, setelah berkonsultasi dengan instansi terkait, seluruh simpanan masyarakat di bank tersebut dibayarkan hingga batas maksimal, bukan sesuai batas pertanggungan.
Rancangan Undang-Undang tentang Penjaminan Simpanan yang telah direvisi diharapkan akan diserahkan kepada Majelis Nasional untuk dipertimbangkan dan disetujui pada sidang ke-10, yang dibuka pada tanggal 20 Oktober.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/thong-doc-chia-se-cau-chuyen-kho-khi-co-su-co-rut-tien-hang-loat-tai-scb-20250922162120377.htm






Komentar (0)