Pada sore hari tanggal 18 Juni, dengan kehadiran 408/420 delegasi yang memberikan suara setuju (setara dengan 85,35% dari jumlah keseluruhan delegasi Majelis Nasional ), Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Mutu Produk dan Barang.
Manajemen produk dan barang harus sesuai dengan tingkat risiko.
Terkait asas pengklasifikasian produk dan barang, dalam Undang-Undang tersebut secara tegas diatur bahwa produk dan barang diklasifikasikan berdasarkan tingkat risiko, sesuai dengan praktik internasional; peringatan dari organisasi internasional terkait terhadap produk dan barang; dan kapasitas manajemen instansi negara pada setiap periode.
Dengan demikian, produk dan barang dibagi menjadi 3 jenis: produk dan barang berisiko rendah; produk dan barang berisiko sedang; dan produk dan barang berisiko tinggi.

Kriteria penilaian risiko meliputi tingkat dampak terhadap kesehatan, lingkungan, kemampuan untuk mengendalikan rantai pasokan dan peringatan dari organisasi internasional.
Pengelolaan produk dan barang harus menjamin efisiensi, publisitas, transparansi, objektivitas, dan sesuai dengan tingkat risiko; tidak mendiskriminasi asal barang dan entitas terkait, sesuai dengan praktik internasional, tidak menimbulkan hambatan teknis yang tidak perlu; dan melindungi hak-hak negara, hak-hak dan kepentingan sah para pelaku usaha dan konsumen.
Secara khusus, produk dan barang dengan tingkat risiko rendah harus memiliki standar yang berlaku yang dideklarasikan sendiri oleh organisasi dan individu;
Produk dan barang dengan tingkat risiko rata-rata harus dideklarasikan sendiri oleh organisasi dan individu sesuai dengan standar yang berlaku; harus dinilai sendiri atau disertifikasi oleh organisasi sertifikasi yang diakui agar sesuai dengan peraturan teknis nasional yang sesuai menurut ketentuan hukum tentang standar dan peraturan teknis.
Produk dan barang yang mempunyai tingkat risiko tinggi wajib dideklarasikan sendiri oleh organisasi dan individu sesuai dengan standar yang berlaku dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang ditunjuk agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang standar dan peraturan teknis.
Produk dan barang dengan tingkat risiko sedang dan tinggi harus dikelola sesuai dengan daftar yang terkait dengan persyaratan manajemen mutu terkait, yang secara jelas mengidentifikasi produk dan barang yang terhadapnya tindakan manajemen lain diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan.
Kementerian Sains dan Teknologi bertanggung jawab kepada Pemerintah dan Perdana Menteri atas pelaksanaan terpadu manajemen mutu produk dan barang negara. Tanggung jawab kementerian dan lembaga terkait regulasi diserahkan kepada Pemerintah.
Mendorong penerapan teknologi dalam manajemen kualitas produk dan barang
Undang-Undang tersebut juga melengkapi peraturan tentang manajemen mutu produk dan barang untuk memastikan transparansi informasi, ketertelusuran, koneksi dan berbagi data di seluruh siklus hidup produk dan barang, sejalan dengan persyaratan pengembangan ekonomi digital, ekonomi sirkular, dan integrasi internasional.
Oleh karena itu, Undang-Undang ini mendorong penerapan teknologi dalam kegiatan standarisasi, pengukuran, penilaian kesesuaian, inspeksi, pengawasan mutu, dan pengelolaan informasi produk dan barang, meliputi:
Manajemen rantai pasokan melalui kode, kode batang, keterlacakan, label elektronik, dan platform digital.
Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis data untuk melayani inspeksi, inspeksi pasca pasar, investigasi, peringatan dan penanganan pelanggaran.
Menerapkan paspor digital produk, label elektronik, dan informasi ketertelusuran produk dan barang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan petunjuk instansi yang berwenang.
Penerapan data besar dan teknologi digital canggih dalam kegiatan standardisasi, pengukuran, penilaian kesesuaian, pengujian, pemantauan kualitas, serta manajemen informasi produk dan barang.

Undang-Undang tersebut secara jelas menetapkan bahwa Negara memiliki kebijakan untuk mendorong penerapan teknologi dan transformasi digital dalam pengelolaan mutu produk dan barang; mendorong organisasi dan individu untuk berinvestasi dalam sarana, prasarana data, dan mengembangkan sumber daya manusia untuk melayani kegiatan tersebut.
Penerapan teknologi digital, label elektronik, kode, barcode, dan sistem ketertelusuran harus menjamin keamanan dan keselamatan data dalam seluruh proses pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, dan pembagian data; serta harus mematuhi prinsip keamanan informasi, privasi, dan perlindungan data sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Mutu Produk dan Barang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2026.
Mengenai ketentuan peralihan, organisasi dan perseorangan yang produk dan barangnya telah dinyatakan sesuai dengan standar, dinyatakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan telah diberikan sertifikat kesesuaian atau sertifikat kesesuaian sebelum berlakunya Undang-Undang ini, tetap mematuhi masa berlaku yang tercantum dalam isi pernyataan atau sertifikat yang diberikan.
Badan usaha dan perseorangan yang telah menyampaikan berkas permohonan deklarasi kesesuaian, deklarasi kesesuaian, dan pendaftaran pemeriksaan mutu barang impor, namun sampai dengan berlakunya Undang-Undang ini belum memperoleh sertifikat kesesuaian, surat keterangan kesesuaian, atau belum menerima surat pemberitahuan pemeriksaan mutu barang impor, tetap wajib memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2007 tentang Mutu Produk dan Barang sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan beberapa pasal dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2018/QH14.
Sumber: https://baolaocai.vn/thong-nhat-phan-loai-quan-ly-san-pham-hang-hoa-theo-muc-do-rui-ro-post403468.html
Komentar (0)