Pada saat itu, ketika nilai penerimaan universitas diumumkan, banyak kandidat merasa "kecewa" karena keinginan mereka tidak terwujud meskipun mendapatkan nilai tinggi.
Bertentangan dengan banyak prediksi, skor acuan universitas-universitas top tahun ini tidak menurun, malah meningkat. Hal ini menyebabkan banyak kandidat dengan skor mengesankan, jika mereka secara subjektif hanya mendaftarkan beberapa keinginan, dengan mudah jatuh ke dalam situasi "tangan kosong".
Dalam beberapa jam terakhir, berita tentang seorang kandidat perempuan yang memperoleh skor 29,75 poin tetapi gagal dalam ujian masuk Universitas Perdagangan Luar Negeri dengan cepat menjadi topik "hangat" di media sosial dan menimbulkan kehebohan di opini publik.
Menanggapi wartawan dari surat kabar Dan Tri , perwakilan dari Universitas Perdagangan Luar Negeri menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan awal setelah menerima informasi yang beredar di media sosial.
"Kami belum menemukan data apa pun yang sesuai dengan informasi bahwa seorang kandidat dengan 29,75 poin gagal masuk ke Universitas Perdagangan Luar Negeri," tegas seorang perwakilan universitas.
Menjelaskan kasus ini, ia memberikan dua kemungkinan: "Mungkin, kandidat tersebut tidak mendaftar ke Universitas Perdagangan Luar Negeri. Atau dengan skor setinggi itu, mereka diterima di pilihan yang lebih tinggi dalam daftar pendaftaran mereka, sehingga tidak lagi memenuhi syarat untuk mendaftar ke Perdagangan Luar Negeri."
Diketahui bahwa pada tahun 2025, nilai penerimaan Universitas Perdagangan Luar Negeri akan berkisar antara 24 hingga 28,5 poin. Program lanjutan Ekonomi Luar Negeri memiliki nilai penerimaan tertinggi, yaitu 28,5 poin.
Jurusan-jurusan "populer" lainnya seperti Bisnis Internasional dan Analisis Data Bisnis juga memiliki skor patokan hingga 28 poin. Jurusan-jurusan lainnya umumnya berada di kisaran 25-27 poin.
Sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , proses penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan sistem tunggal yang seragam.
Terlepas dari berapa banyak permintaan yang didaftarkan oleh seorang kandidat, setiap kandidat hanya akan diakui sebagai diterima untuk permintaan dengan prioritas tertinggi dalam daftar tersebut.
Prinsip prioritas keinginan: Sistem akan mempertimbangkan keinginan nomor 1 dan seterusnya. Jika kandidat memiliki poin yang cukup untuk masuk ke keinginan nomor 1, sistem akan otomatis berhenti dan keinginan yang tersisa (2, 3,...) akan dibatalkan, meskipun kandidat memiliki poin yang cukup untuk masuk.
Demikian pula, jika skor kandidat tidak memenuhi pilihan pertama, pilihan kedua akan dipertimbangkan dengan aturan yang sama.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/thong-tin-thi-sinh-2975-diem-truot-dh-ngoai-thuong-la-khong-chinh-xac-20250824093250247.htm










Komentar (0)