Konferensi Global Parlemen Muda ke-9 yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional Vietnam berlangsung dari tanggal 14-17 September di Hanoi .
Suasana konferensi pada pagi hari tanggal 16 September. Foto: VNA
Ini merupakan kesempatan untuk memperkuat kerja sama antara Vietnam dan mitra-mitra penting, khususnya para anggota parlemen dan pemimpin muda berbagai negara; sekaligus mempromosikan citra pemuda Vietnam, khususnya gerakan pemuda Vietnam, serta negara dan rakyat Vietnam pada umumnya, kepada sahabat-sahabat internasional. Dalam diskusi di sela-sela Konferensi, para delegasi menyoroti peran peningkatan kapasitas digital bagi kaum muda, dan menyampaikan keinginan mereka untuk bertukar dan berbagi pengalaman berharga di berbagai bidang dengan para anggota parlemen muda dari lebih dari 70 negara. Banyak delegasi yang hadir dalam Konferensi ini sepakat bahwa mendorong penerapan teknologi informasi dalam kegiatan Majelis Nasional merupakan tugas rutin untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan Majelis Nasional, membangun dan mengembangkan platform digital serta perangkat digital untuk mendukung kegiatan parlemen secara komprehensif. Para delegasi juga berbagi pengalaman parlemen nasional di bidang legislasi, pengawasan, dan peran anggota parlemen muda dalam mendorong transformasi digital dalam konteks revolusi industri keempat, serta kemajuan yang telah dicapai dalam digitalisasi kegiatan parlemen untuk pembangunan berkelanjutan.Bapak Denis Naughten, Anggota Parlemen Irlandia. Foto: VNA
Bapak Denis Naughten, anggota Majelis Nasional Republik Irlandia, mengatakan bahwa Irlandia berfokus pada promosi transformasi digital, tetapi selalu membandingkannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menyeimbangkan kepentingan nasional dan kepentingan ekonomi serta sosial negara. Beliau menilai bahwa anggota parlemen muda sangat lincah di bidang ini, karena generasi muda selalu menjadi generasi yang aktif berinovasi dan berkreasi untuk menerapkan transformasi digital secara paling efektif. "Dengan menghadiri acara ini, delegasi kami belajar banyak pengalaman dari teman-teman internasional. Ini sungguh forum yang sangat bermanfaat dan trendi," ujar Bapak Denis Naughten. Dari perspektif pribadi, Dr. Nguyen Thanh Duong (Institut Teknologi Tropis, Akademi Sains dan Teknologi Vietnam) berkomentar bahwa kontak dengan komunitas internasional sangat penting dalam membentuk pengalaman dalam mendekati dan memecahkan masalah. Dr. Duong yakin bahwa konferensi ini akan memberikan kontribusi penting untuk mempromosikan peran pemuda Vietnam di komunitas internasional, membantu mereka menjadi warga dunia. Sebelum menghadiri konferensi, Dr. Duong dan tim penelitinya telah mengemukakan ide dan mengimplementasikan sejumlah arahan penelitian yang menerapkan transformasi digital di bidang kedokteran dan pertanian. Melalui sesi diskusi di konferensi, mendengarkan pengalaman para anggota parlemen muda dan para pakar, Dr. Duong berharap mendapatkan lebih banyak inspirasi untuk melakukan penelitian yang lebih ekstensif. "Saya yakin bahwa berbagi pengetahuan dari hasil penelitian ini melalui penerbitan artikel akan berkontribusi pada pengembangan dan penerapan transformasi digital yang efektif di bidang sains dan teknologi, yang akan membawa manfaat bagi komunitas ilmiah dan masyarakat luas," ujar Dr. Nguyen Thanh Duong.Sebagai Ketua Delegasi Parlemen Malaysia yang menghadiri Konferensi Parlemen Muda Global ke-9, Bapak Mohd Shahar Bin Abdullah menegaskan bahwa anggota parlemen muda memainkan peran yang sangat penting karena masa depan negara bergantung pada generasi muda. Merekalah yang akan berkontribusi dalam membangun fondasi untuk mendukung dan mendorong kreativitas. "Dengan datang ke Vietnam kali ini, saya berharap dapat mendengarkan pendapat dan ide dari negara lain, serta mempererat hubungan dengan rekan-rekan di Vietnam dan negara-negara lain," ujarnya.
Para delegasi berdiskusi di sela-sela sesi diskusi. Foto: VNA
Mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan menghadiri acara ini di Vietnam, Bapak Roberto Alejandro Suarez Cabrera, Ketua Delegasi Parlemen Bolivia, mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertamanya ke Vietnam. “Saya sangat senang diundang oleh Vietnam untuk menghadiri acara ini dan mendengarkan diskusi tentang peran kaum muda dalam inovasi. Saya juga ingin mempelajari budaya Vietnam, serta budaya berbagai negara di dunia. Vietnam dan Bolivia sama-sama negara dengan tradisi budaya yang kaya dan telah lama ada. Itulah kesamaan terbesar antara kedua negara kita,” ujarnya.
Menegaskan bahwa Bolivia sangat tertarik pada inovasi dan peran kaum muda, terutama di masa ketika dunia berubah dengan cepat, Tn. Cabrera mengatakan bahwa melalui Konferensi ini, ia berharap setiap negara akan terus berupaya lebih keras dalam belajar dari pengalaman dan mendorong pengembangan teknologi tinggi, yang kemudian dapat diterapkan di negara mereka sendiri.
baotintuc.vn






Komentar (0)