Senat Filipina mengumumkan pada 17 Maret bahwa mereka akan secara resmi menyelidiki penangkapan mantan Presiden Rodrigo Duterte, yang saat ini ditahan di Belanda sambil menunggu persidangan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato di hadapan komunitas Filipina di Hong Kong pada tanggal 9 Maret.
Menurut AFP, penyelidikan tersebut diprakarsai oleh Senator Imee Marcos. Ia adalah saudara perempuan Presiden Ferdinand Marcos Jr. tetapi teman dekat Wakil Presiden Sara Duterte, putri Duterte.
Konflik antara kedua keluarga ini telah memanas sejak Marcos dan Duterte sama-sama berhasil memenangkan pemilihan pada tahun 2022. Wakil Presiden Duterte kemudian dimakzulkan atas berbagai tuduhan, termasuk merencanakan pembunuhan terhadap presiden. Imee Marcos diyakini mengejar kebijakan yang independen dari adik laki-lakinya dalam banyak hal.
"Sebagai Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, saya menyerukan penyelidikan mendesak atas penangkapan mantan Presiden Rodrigo Roa Duterte, sebuah isu yang telah memecah belah negara ini," kata Imee Marcos.
Menurutnya, penyelidikan wajib dilakukan untuk menentukan apakah penangkapan tersebut mengikuti proses hukum dan apakah hak-hak Presiden Duterte dilindungi. " Kedaulatan dan proses hukum yang adil harus tetap menjadi prioritas kita," kata Imee Marcos.
Senat Filipina akan mengadakan sidang pada tanggal 20 Maret dan telah mengundang para pemimpin kepolisian dan pejabat pemerintah untuk memberikan bukti.
Presiden Duterte ditangkap di bandara Manila pada 11 Maret setelah kembali dari Hong Kong. Tak lama kemudian, ia dibawa ke Belanda untuk diserahkan ke ICC. Imee Marcos segera menyatakan bahwa insiden tersebut hanya akan menimbulkan masalah.
Duterte dituduh terlibat dalam kampanye anti-narkoba berdarah selama masa kepresidenannya. Untuk persidangan, pengacara veteran Nicholas Kaufman (Inggris-Israel) telah dipilih untuk bergabung dengan tim pembela Duterte.
Sebelumnya, Bapak Kaufman memiliki pengalaman di ICC membela mantan politisi Republik Demokratik Kongo, Jean-Pierre Bemba, dan Ayesha Gaddafi, putri mantan pemimpin Libya, Muammar al-Gaddafi.
Sumber: https://thanhnien.vn/thuong-vien-philippines-dieu-tra-vu-bat-cuu-tong-thong-rodrigo-duterte-18525031718080899.htm






Komentar (0)