Pada tanggal 16 Januari, Kepolisian Distrik Tan Phu ( Provinsi Dong Nai ) melanjutkan penyelidikan mereka terhadap komplikasi suntikan filler yang terjadi di sebuah spa di Komune Phu Xuan, Distrik Tan Phu, Provinsi Dong Nai.
Menurut informasi dari Kepolisian Distrik Tan Phu, pada malam tanggal 8 Januari, Nona NHT (18 tahun, berdomisili di komune Phu Lam, distrik Tan Phu, provinsi Dong Nai) pergi ke Yuri Beauty Center Spa (komune Phu Xuan, distrik Tan Phu) untuk melakukan suntikan filler pada bibir, dagu, dan hidungnya.
Di sini, Ibu NHT menerima suntikan filler di dagu, bibir, dan hidungnya dari seorang karyawan NHHT (berusia 23 tahun, tinggal di distrik Tan Phu). Setelah penyuntikan, Ibu NHT mengalami sakit kepala, pusing, dan muntah.
Pada saat itu, petugas di Pusat Kesejahteraan Sosial secara sembarangan memberikan obat kepada Ibu NHT. Sekitar pukul 10 malam di hari yang sama, Ibu NHT dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Cho Ray untuk perawatan darurat, di mana ia didiagnosis mengalami kehilangan penglihatan di mata kirinya.
Menyusul kejadian tersebut, Kepolisian Distrik Tan Phu melakukan inspeksi dan memverifikasi bahwa Yuri Beauty Center Spa memiliki izin usaha rumahan dengan profesi potong rambut dan keramas. Pemilik usaha rumahan tersebut adalah Nguyen Thi Huong (25 tahun, berdomisili di Lam Dong ).
Polisi juga menetapkan bahwa karyawan yang menyuntikkan filler ke Nyonya NHT tidak memiliki sertifikat atau izin praktik, dan jenis larutan yang disuntikkan tidak diketahui asalnya.
Insiden tersebut saat ini sedang diselidiki oleh Kepolisian Distrik Tan Phu.
Sumber






Komentar (0)